HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DENGAN PRILAKU SEKS PRANIKAH DI SMKN 1 BATUSANGKAR TAHUN 2016
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v9i1.341Kata Kunci:
Anemia, Pregnant Women, Green BeanAbstrak
Seks pranikah adalah melakukan hubungan seksual sebelum adanya ikatan perkawinan yang sah baik hubungan seks yang penetrative maupun non penetrative.(BKKBN :12) Seks pranikah sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Remaja kota ini semakin berani melakuakan hubungan seksual pranikah. Hal itu berkaitan dengan hasil sebuah penelitian,10-12% remaja di Jakarta pengetahuan tentang seksnya sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang seks Pranikah dengan Prilaku seks pranikah di SMKN 1 Batusangkar tahun 2014. Desain penelitian ini bersifat survey analitik yaitu dengan rancangan cross sectional yang di laksanakan pada bulan Maret 2016 di SMKN 1 Batusangkar dengan populasi siswa,siswi SMKN 1 Batusangkar,dengan jumlah sampel 68. Data dikumpulkan melalui angket dengan memakai kuesioner, analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, dan telah dianalisis secara komputerisasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari dari 33 responden yang berpengetahuan rendah didapatkan remaja yang tidak melakukan seks pranikah 17 orang (51.5%), dan yang melakukan seks pranikah 16 orang (48.5%). Sedangkan dari 35 responden yang berpengetahuan tinggi didapatkan remaja yang tidak melakukan seks pranikah 21 orang (60%), dan yang melakukan seks pranikah 14 orang (40%).Sehingga tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan reamaja tentang seks pranikah dengan prilaku seks pranikah, dimana P Value < 0,05 yaitu P = 0,646. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku seks pranikah. Oleh karena itu dengan adanya penelitian ini disarankan bagi remaja menerima informasi baik dari teman sejawat maupun dari media massa tentang seks pranikah secara positif sehingga berdampak lebih baik bagi responden.Referensi
Astawan, M. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-Bijian. Jakarta : Penebar Swadaya
Departemen Gisi dan Kesmas UI. (2010). Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Faridah, U. 2017. Pemberian Kacang Hijau Sebagai Upaya Peningkatan kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri. Yogyakarta. STIKes Muhammadiyah Kudus
Heltty, 2008. Pengaruh Jus Kacang Hijau Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Jumlah Sel Darah Dalam Konteks Asuhan Keperawatan pasien Kanker Dengan Kemoterapi. Tesis. Jakarta : Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Maulina, N. 2015. Pengaruh Pemberian Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar. Aceh. Universitas Malikussaleh
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
WHO. (2015). Trends in Maternal Mortality 1990 to 2015. WHO, UNICEF, UNFPA : World Bank Group