HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANAK DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA 12-59 BULAN DI MUARO JAMBI

Authors

  • Dinda Andini Putri
  • Chairil Anwar
  • Rostika Flora
  • Dian Adhe Bianggo Naue

DOI:

https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.780

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah kondisi pada anak balita yang gagal tumbuh dampak dari kekurangan gizi kronis yang membuat anak terlalu pendek untuk usianya, anak di bawah usia 5 tahun sekitar 144 juta anak terkena stunting yang dapat mengganggu potensi kognitif perkembangan otak, menghambat kemampuan mereka untuk belajar sebagai anak-anak, menghasilkan uang sebagai orang dewasa, dan berkontribusi penuh untuk masyarakat.

Tujuan: Untuk menganalisis hubungan karakteristik anak dengan kejadian stunting balita usia 12-59 bulan.

Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 107 responden. Sumber data adalah data primer dan data sekunder yang diambil pada bulan Maret 2022. Data menggunakan uji Chi-square dengan nilai p=0,05 dan confident interval (CI)=95%.

Hasil: Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara usia anak dengan kejadian stunting balita usia 12-59 bulan (p=0,024; CI=95%). Tidak ada hubungan antara kejadian stunting balita usia 12-59 bulan dengan jenis kelamin anak (p=0,783; CI=95%), dan kadar Hb anak (p=0,956; CI=95%).

Kesimpulan: Disimpulkan bahwa memiliki usia anak 12-36 bulan berhubungan erat dengan kejadian stunting, sementara jenis kelamin dan kadar Hb tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting balita.

 

References

Amelia, F. (2020). Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 8(1), 1. https://doi.org/10.32922/jkp.v8i1.92

Ayoya, M. A., Ngnie-Teta, I., Séraphin, M. N., Mamadoultaibou, A., Boldon, E., Saint-Fleur, J. E., Koo, L., & Bernard, S. (2018). Prevalence and risk factors of anemia among children 6-59 months old in Haiti. Anemia, 2018, 10–12. https://doi.org/10.1155/2013/502968

Hana, S. A., & Martha, I. K. (2021). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Journal of Nutrition College, 1(1), 30–37.

Handayani, W. & Haribowo, A.S. 2018. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta, Salemba Medika.

KEMENKES RI. (2018). ini penyebab Stunting pada anak. Retrieved from http://www.depkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebabStunting-pada-anak.html

Oka, I. A., & Annisa, N. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Stunting pada Baduta. Jurnal Fenomena Kesehatan, 2(2), 1–8. https://stikeskjp-palopo.e-journal.id/JFK/article/view/108

Rahayuh, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., Rahman, F., & Rosadi, D. (2016). Faktor Risiko yang berhubungan dengan Kejadian Pendek pada Anak Usia 6-24 Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 97–103.

Rukmana, E., Briawan, D., & Ekayanti, I. (2016). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Bogor. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(3), 192–199.

Sujianti, S., & Pranowo, S. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Usia Todler. Indonesian Journal of Nursing Health Science, 6(2), 104–112.

Downloads

Published

2024-09-02

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)