ANALISIS SISTEM KEPERCAYAAN FAMILY RESILIENCE PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI BALITA STUNTING
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.789Abstract
Latar Belakang: Kondisi perkembangan anak yang tidak sesuai harapan dapat menjadi sebuah stresor bagi orang tua. Stunting merupakan salah satu kondisi permasalahan tumbuh kembang anak. Untuk mengatasi stresor tersebut, orang tua butuh respon keluarga untuk mengatasinya. Bagaimana respon keluarga dalam menghadapi situasi sulit tersebut disebut dengan family resilience. Dalam konsep family resilience, sistem kepercayaan merupakan salah satu upaya intervensi dan pencegahan permasalahan dalam keluarga salah satunya stunting. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis domain sistem kepercayaan family resilience pada orang tua yang memiliki balita stunting di Kabupaten Muaro Jambi.
Metode : Penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan menggunakan metode wawancara mendalam, Focus Group Discussion dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis taksonomi. Validitas data menggunakan metode triangulasi. Informan pada penelitian ini sebanyak 18 orang tua yang memiliki balita stunting di Kabupaten Muaro Jambi.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada domain sistem kepercayaan diketahui bahwa hampir semua orang tua dan keluarga balita stunting di Kabupaten Muaro Jambi memaknai stunting sebagai tantangan yang harus diatasi bersama. Pandangan positif dari keluarga dapat menciptakan transendensi pada keyakinan, sehingga menghasilkan resilience yang kuat dalam mengatasi permasalahan. Konstruk kepercayaan yang positif, bahwa kejadian stunting yang dialami balita mereka merupakan suatu tantangan yang harus diatasi bersama dapat menciptakan resilience yang lebih kuat.
Kesimpulan: Peran sistem kepercayaan pada family resilience membantu para keluarga balita stunting di Kabupaten Muaro Jambi dalam memaknai stunting sebagai cobaan dan transendensi yang harus diatasi bersama, sehingga dapat menciptakan pandangan positif dengan keyakinan yang menghasilkan ketahan lebih baik dan lebih fokus dalam mengatasi permasalahan stunting.
References
Carr, D., & Springer, K. W. (2010). Advances in families and health research in the 21st century. Journal of Marriage and Family, 72(3), 743–761. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2010.00728.x
Dinkes Kabupaten Muaro Jambi. (2021). Daftar Balita Stunting Perdesa Menurut EPPGBM Per Agustus. Jambi: Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi.
Hidayati, N. (2011). Dukungan sosial bagi keluarga anak berkebutuhan khusus. Insan, 13(01), 12–20.
Kaakinen, J. R., Gedaly-Duff, V., Hanson, S. M. H., & Coehlo, D. P. (2010). Family health care nursing. Theory, Practice, and Research.(4. Auflage). Philadelphia: FA Davis Co
Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Cegah Stunting, itu Penting. Pusat Data Dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI, 1–27. Retrieved from https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting-2018.pdf
Kemenkes RI, & BPS. (2019). Laporan Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019. 69.
Kementerian, S. (2021). Kementerian sekretariat negara ri. (17), 17–18
Kismul, H., Acharya, P., Mapatano, M. A., & Hatløy, A. (2017). Determinants of childhood stunting in the Democratic Republic of Congo: Further analysis of Demographic and Health Survey 2013-14. BMC Public Health, 18(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/s12889-017-4621-0
Krok, D., Zarzycka, B., & Telka, E. (2021). The Religious Meaning System and Resilience in Spouse Caregivers of Cancer Patients: A Moderated Mediation Model of Hope and Affect. Journal of Religion and Health, 60(4), 2960–2976. https://doi.org/10.1007/s10943-021-01278-7
Mackay, R. (2003). Family resilience and good child outcomes: An overview of the research literature . Social Policy Journal of New Zealand, 20(October), 98–118.
Maulidia, F. N., Kinanthi, M. R., Permata, A. S., & Fitria, N. (2017). Family Resilience Pada Keluarga yang Memiliki Anak dengan Spektrum Autistik Ditinjau dari Perspektif Ibu. Jurnal Psikologi Ilmiah, Vol. 9, pp. 47–56.
Markowitz, D. L., & Cosminsky, S. (2018). Overweight and stunting in migrant Hispanic children in the USA. Economics and Human Biology, 3(2 SPEC. ISS.), 215–240. https://doi.org/10.1016/j.ehb.2005.05.005.
Nadrowska, B?a?ek, A. L. (2020). Polish adaptation of the Family Resilience Assessment Scale (FRAS).
Parekh, R., & Pillai, V. K. (2016). Stunting in India: An Empirical Approach to Human Rights-Based Solutions. Journal of Human Rights and Social Work, 1(4), 184–192. https://doi.org/10.1007/s41134-016-0024-x
Raffaelli, M., Tran, S. P., Wiley, A. R., Galarza-Heras, M., & Lazarevic, V. (2012). Risk and Resilience in Rural Communities: The Experiences of Immigrant Latina Mothers. Family Relations, 61(4), 559–570. https://doi.org/10.1111/j.1741-3729.2012.00717.x
Reiss, D. (1981). The family’s construction of reality. Cambridge, MA: Harvard University Press
Vogel, J. M. & the F. S. C. G. (2017). Family Resilience and Traumatic Stress: A Guide for Mental Health Providers
Walsh, F. (2016). Family resilience: a developmental systems framework. European Journal of Developmental Psychology, 13(3), 313–324. https://doi.org/10.1080/17405629.2016.1154035
Walsh, F. (2012). Family Resilience Strengths Forged through Adversity. Normal Family Processes, (October 2012), 399–427. Retrieved from file:///D:/Bismillah Disertasi Awie/DISERTASIKU/Family Resilience/Walsh-NFP4Ch.17-FamilyResilience.pdf
Walsh, F. (1996). The Concept of Family Resilience: Crisis and Challenge. Family Process, 35(3), 261–281. https://doi.org/10.1111/j.1545-5300.1996.00261.x
Wemakor, A., & Mensah, K. A. (2016). Association between maternal depression and child stunting in Northern Ghana: A cross-sectional study. BMC Public Health, 16(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3558-z