PELAYANAN ANTENATAL CARE DALAM KEJADIAN STUNTING

Authors

  • Gian Septhayudi Universitas Sriwijaya
  • Rico Januar Sitorus Universitas Sriwijaya
  • Haerawati Idris Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.817

Abstract

Latar Belakang: Di Indonesia angka balita stunting diperkirakan satu dari tiga anak balita jumnlahnya sekitar 8,9 juta anak atau setara 30,2% pada tahun 2018. Stunting atau pendek terjadi akibat kurang gizi kronis yang sudah berlangsung lama. Kejadian stunting diyakini terjadi karena kondisi kekurangan gizi dalam rentang waktu yang lama dimulai sejak anak dalam kandungan sampai anak usia 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan).

Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelayanan ANC dalam kejadian stunting.

Metode: metode yang digunakan adalah literatur review, yaitu uraian tentang teori, temuan dan artikel penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.

Hasil: Pemeriksaan ibu hamil yang berkualitas akan mencegah secara dini komplikasi ataupun kecacatan pada ibu dan janin, sehingga dapat menjadi faktor untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

References

M. L. Heryanto, ‘Kunjungan Antenatal Care Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24–36 Bulan’, J. Ilm. PANNMED (Pharmacist, Anal. Nurse, Nutr. Midwivery, Environ. Dent., vol. 16, no. 1, pp. 1–8, 2021.

M. Hutasoit, K. D. Utami, and N. F. Afriyliani, ‘Kunjungan Antenatal Care Berhubungan Dengan Kejadian Stunting’, J. Kesehat. Samodra Ilmu, vol. 11, no. 1, pp. 38–47, 2020, doi: 10.55426/jksi.v11i1.13.

S. Syatriani, E. P. Pawenrusi, and N. A. Syahrir, ‘GAMBARAN PELAYANAN ANTENATAL PADA ANAK STUNTING’, J. Keperawatan, vol. 14, no. September, pp. 695–700, 2022.

Diani Magasida and E. Erawati, ‘HUBUNGAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN’, Midwifery Res., vol. 11, no. 1, 2022.

V. Camelia, A. Proborini, and M. Jannah, ‘Hubungan Antara Kualitas & Kuantitas Riwayat Kunjungan Antenatal Care (ANC) Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang’, J. Issues Midwifery, vol. 4, no. 3, pp. 100–111, 2021, doi: 10.21776/ub.joim.2020.004.03.1.

WHO. WHA Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief; 2014.

Huang YW. Affecting factors of stunting incidences among children aged 12-59 months in West Nusa Tenggara Province Indonesia. J Healthc Commun. 2017;02(04):3–7

Ministry of Health Republic of Indonesia. RISKESDAS 2018.

Maas, L.T. Kesehatan Ibu dan Anak: Persepsi Budaya dan Dampak Kesehatannya. FKM Universitas Sumatera Utara. USU Digital Library; 2004.

Aguayo, V.M., Badgaiyan, N., and Paintal, K. Determinants of Child Stunting in The Royal Kingdom of Bhutan: an in-depth Analysis of Nationality Representative Data. Maternal & Child Nutrition 2014; 11: pp. 333–345.

Ramirez, N.H, Gamboa, L.F., Bedi, A.S, and Sparrow, R. Child Malnutrition and Antenatal Care: Evidence from three Latin American countries. ISS 2012; 536.

Hofmeyr GJ, Neilson JP, Alfirefic Z, Crowther CA, Duley L, Gulmezoglu M, et al. A Cochrane pocketbook pregnancy and childbirth. England: Wiley Cochrane Series; 2008.

Manuaba, I.G.B. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC; 2008.

Andriani R. Pencegahan Kematian Ibu saat Hamil dan Melahirkan Berbasis Komunitas [Internet]. Yogyakarta: Deepublish; 2019. Tersedia pada: https://books.google.co.id/books?id=rhie DwAAQBAJ&lpg=PA4&dq=manfaat K1 ANC&hl=id&pg=PA4#v=onepage&q&f= false

Downloads

Published

2024-09-02

Issue

Section

Artikel