Pemberdayaan Masyarakat Nagari Dengan Model Pendampingan Dalam Menurunkan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v13i1.702Abstract
Pendahuluan: Perilaku seks pranikah termasuk kedalam risiko Upaya promotif dan preventif terhadap permasalahan remaja telah dilakukan, melalui pelayanan informasi dan konseling pembinaan remaja dalam menurunkan perilaku seksual berisiko merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, pemerintah serta remaja itu sendiri sebagai generasi penerus bangsa. Untuk itu diperlukan pemberdayaan masyarakat nagari dengan model pendampingan. Pendampingan remaja bisa menjadi satu solusi bagi remaja yang membutuhkan konseling, jalan keluar dari masalah remaja atau masalah kesehatan reproduksi, dengan memperhatikan aspek komunikasi dan privasi.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pendampingan anak nagari dalam peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku seksual pranikah di Kanagarian Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota.
Metode: Penelitian ini menggunakan design eksperimen Pre- Eksperimental Design yakni One Group pretest-posttest. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 50 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. uji statistik yang digunakan dalam analisis bivariat adalah uji Wilcoxon.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa persentase rata-rata peningkatan pengetahuan sebelum pendampingan adalah 14,5 , ratarata peningkatan pengetahuan setelah pendampingan adalah 17,0. Rata rata peningkatan sikap remaja sebelum pendampingan adalah 12,24 , ratarata peningkatan pengetahuan setelah pendampingan adalah 21,70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan skor sebelum dan sesudah pendampingan baik pada pengetahuan dan sikap remaja/ anak nagari (p=0,000) dan ada perbedaan pengaruh model pendampingan remaja/ anak nagari terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja (p= 0,000).
Kesimpulan: Diharapkan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat serta keluarga agar dapat memberikan dukungan pada konselor teman sebaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja agar perilaku seksual berisiko menurun.
References
AGNES IBTINIA DISKA (2016) ‘Efektivitas Program Bina Keluarga Remaja Dalam Upaya Pendewasaan Usia Pernikahan’.
BPS, BKKBN, Kemenkes, U. (2018) ‘Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja’, p. 40.
Centers for Disease Control and Prevention (2017) ‘2017 High School Youth Risk Behavior Surveillance System’, 67(8). doi: 10.1144/jmpaleo2015-007.
L Evareny , 2019, Exploration of the Model of Nagari Child Assistance in Reducing Adolescent Sexual Behaviors at Risk in Senior High School 1 Lareh Sago Halaban District, URNAL OF APPLIED RESEARCH 9 (Issue : IV), 60 - 62
Education, P. et al. (no date) ‘Peer Education Training Manual on Adolescent Sexuality and Reproductive Health and Teen Pregnancy Prevention i ii Peer Education Training Manual on Adolescent Sexuality and Reproductive Health and Teen Pregnancy Prevention’.
EKAWATI, I. (2018) ‘SIKAP REMAJA KELAS X TERHADAP SEKS PRA NIKAHDI MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 SLEMAN’. Available at: http://eprints.uty.ac.id/614/ (Accessed: 31 December 2018).
Envuladu, E. A. et al. (2017) ‘Exploring the Factors Influencing Adolescent Sexual Behavior in Plateau State, Nigeria’, American Journal of Medicine and Medical Sciences, 7(1), pp. 1–6. doi: 10.5923/j.ajmms.20170701.01.
Ghani, F. bte A., Kosnin, A. binti M. and Aziz, A. bt A. (2014) ‘Phenomena of Love, Nafs and Illicit Sexual Behaviors Amongst Teenagers in South Malaysia’, Procedia - Social and Behavioral Sciences. Elsevier B.V., 143, pp. 732–736. doi: 10.1016/j.sbspro.2014.07.473.
Ghani, S. A. et al. (2014) ‘Muslim Adolescent Moral Values and Coping Strategies among Muslim Female Adolescents Involved in Premarital Sex’, Procedia - Social and Behavioral Sciences. Elsevier B.V., 114, pp. 637–643. doi: 10.1016/j.jcp.2013.07.036.
Helmi, A. F. and Paramastri, I. (1998) ‘Efektivitas pendidikan seksual dini perilaku seksual sehat’, Jurnal Psikologi, 25(2), pp. 25–34. Available at: https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7502/5836.
Kebede, A., Molla, B. and Gerensea, H. (2018a) ‘Assessment of risky sexual behavior and practice among Aksum University students, Shire Campus, Shire Town, Tigray, Ethiopia, 2017’,
BMC Research Notes. BioMed Central, 11(1), pp. 7–12. doi: 10.1186/s13104-018-3199-7.
Kebede, A., Molla, B. and Gerensea, H. (2018b) ‘Assessment of risky sexual behavior and practice among Aksum University students, Shire Campus, Shire Town, Tigray, Ethiopia, 2017’, BMC Research Notes. BioMed Central, 11(1). doi: 10.1186/s13104-018-3199-7.
Kementrian Kesehatan RI (2016) Kesehatan Keluarga, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. doi: 10.1111/evo.12990.
Kusumaryani, M. (2017) ‘Brief notes : Prioritaskan kesehatan reproduksi remaja untuk menikmati bonus demografi’, Lembaga Demografi FEB UI, pp. 1–6. Available at: http://ldfebui.org/wp-content/uploads/2017/08/BN-06-2017.pdf.
Kusumastuti, W. et al. (2017) ‘Pengaruh metode psikoedukasi terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja putri’, 2(2), pp. 155–166.
Martines, G.M. dan J.C. Abma. 2015. National Survey of Family Growth: Sexual Activity, Contraceptive Use, and Childbearing of Teenagers Aged 15-19 in the United States. National Center for Health Statistics Data Brief. No.209
Putra, A. et al. (2016) ‘Pelatihan Dan Pendampingan Remaja Teman Sebaya’, 5(1), pp. 42–46.
Remaja, K. R., Kependudukan, B. and Nasional, B. (2013) ‘Datenarchivierung und Datenpublikation mit PANGAEA :: GFZpublic Deutsches GeoForschungsZentrum GFZ’. doi: 10.1111/j.1471-0528.2007.01580.x.
SDGs (2015) ‘KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)’, Rakorpop Kementerian Kesehatan RI, (97), p. 24. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf.
Strasburger, V. C. (2010) ‘Sexuality, Contraception, and the Media’, Pediatrics, 126(3), pp. 576–582. doi: 10.1542/peds.2010-1544.
Suryoputro, A., F, N. J. and Zahroh, S. (2006) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di Jawa Tengah : Implikasinya terhadap Kebijakan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi’, 10. (1)(1), pp. 29–40.
S?????? (2016) ‘No Title?????’, ????, 1(1), p. 2016.
Recommendations, W. H. O. (2017) ‘WHO recomendações adolescents’, (August).
Talib, J. et al. (2012) ‘Analysis on Sex Education in Schools Across Malaysia’, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 59(2005), pp. 340–348. doi: 10.1016/j.sbspro.2012.09.284.
UCLG (2011) ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Yang Perlu diketahi Oleh Pemerintah Daerah’, Buletin tataruang BKPRN. doi: 10.1098/rspa.1926.0034.