HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN SEROTINUS DI RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2014-2015
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v9i1.345Kata Kunci:
Knowledge, Attitude, Health Officer, SanitationAbstrak
Kematian janin akibat kehamilan serotinus dapat terjadi pada 30% sebelum persalinan, 55% dalam persalinan, 15% setelah persalinan. Jumlah kasus kehamilan serotinus di RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014 ditemukan 37 kasus (2,60%), pada tahun 2015 sebanyak 43 kasus (2,94%). Dilihat dari data tersebut dari tahun 2012-2013 terdapat 80 kasus kehamilan serotinus dari 2.883 persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas ibu bersalin dengan kejadian kehamilan serotinus di RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014-2015. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014-2015 dan sampel sebanyak 160 orang diambil secara total sampling terdiri dari 80 orang kasus dan 80 orang control. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar ibu bersalin yang mengalami kehamilan serotinus ditemukan pada kelompok paritas tidak berisiko sebanyak 74 orang ( 92,5 % ) dan yang berisiko 6 orang ( 7,5 % ).Hasil uji statistik pada É‘ 0.05 diperoleh X2 hitung 0,06 lebih kecil dari X2 tabel 3,84 yang bearti Ha ditolak Ho diterima dengan kesimpulan bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu bersalin dengan kejadian kehamilan serotinus. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dan pihak rumah sakit agar dapat melengkapi data rekam medik dan meningkatkan pelayanan khususnya dalam penatalaksanaan kehamilan serotinus.Referensi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 2.269/Menkes/ Per/XI/2011-Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta;2011
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. RoadMap Percepatan Program STBM 2013-2015. Jakarta; 2013
Santono, H. Air Bersih dan Sanitasi Sebagai Kebijakan Sosial. Komunitas Indonesia untuk Demokrasi. Jakarta; 2010
Peraturan Menteri Kesehatan RI. 2014. Nomor 3 tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta; 2015
Bekti, D,N. Perilaku Kesehatan Masyarakat Desa Talang Pauh Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Lampung. [Jurnal Penelitian UNIB 7 (2) : 96-103]; 2001
Dinas Kesehatan Padang Pariaman. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman. Padang Pariaman; 2015
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Keputusan Menteri Kesehatan No. 852 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta; 2008
Notoatmodjo, S. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta; 2003
Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Edisi Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta; 2007
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tentang Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. Jakarta; 2011
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tentang Pedoman Pelaksanaan STBM. Jakarta : Sekretariat STBM Nasional; 2011