KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ASKEB IV MAHASISWA TINGKAT III SEMESTER IV PRODI D III KEBIDANAN STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI TAHUN 2015
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v7i1.308Abstrak
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa (Kunandar, 2011). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi motivasi terhadap hasil belajar Askeb IV pada mahasiswa Tingkat III Semester IV Prodi D III KebidananSTIKes Prima Nusantara Bukittinggi Tahun 2015.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik (analytical). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 di STIKes Prima Nusantara Bukittinggi pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Tingkat III Semester VI. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 52 Responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sugiyono (2007) menyatakan “Simple Ramdom Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
Hasil analisis diperoleh Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa motivasi belajar mahasiswa semester IV Prodi DIII Kebidanan pada mata kuliah Askeb IV Patologi berada pada tingkat motivasi cukup, dengan tingkat motivasinya 70,9% . Sedangkan hasil belajar mahasiswa berada pada batas nilai cukup. Hasil uji statistic korelasi product moment menunjukkan terdapat Kontribusi Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Askeb IV Patologi Mahasiswa Tingkat III Semester IV Prodi D III Kebidanan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi Tahun 2015 dengan hasil kolerasi 0,70 > 0,354 dengan taraf siignifikan α = 0,01 dan dk 51. Kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar adalah    x 100 % = 0,49 x 100% =49 %, sumbangan motivasi terhadap hasil belajar adalah 49%.
Referensi
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono, 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. (2006) Belajar dan pembelajaran. Jakarta. Rineka cipta
Fathurrohman, Pupuh & Sutikno Sobry. 2007. Stategi Belajar Mengajar. Bandung; PT. Refika Aditama.
Fauzi, Muchamad. 2009. Metode PenelitianKuantitatif, Semarang: Walisongo Press.
Hamdani.(2011). StrategiBelajarMengajar. Bandung: CV. PustakaSetia.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Kunandar. (2011). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi I. Yogyakarta: Buku UPP AMP YKPN.
Mardapi, Djemari. (2012). Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Mulia Medika.
Mulyasa. (2009). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mundarti.(2006).Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar di Prodi Kebidanan Magelang Politeknik Kesehatan SemarangTahun 2005/2006. Semarang: UniversitasDiponegoro.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: PT.Buku Kita.
Rachmawati, Tutik & Daryanto. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
Ratumanan, Tanwey Gerson & Theresia Laurens. (2006). Evaluasi Hasil Belajar Yang Relevan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surabaya: YP3IT dan Unesa University Press.
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Setiawan, Ari & Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Yogyakarta: Mulia Medika.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Uno, B Hamzah. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyudi, Imam. (2012). Mengejar Profesioanalisme Guru Strategis Praktis Mewujudkan Citra Guru Profesional. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Wicaksi, Damon. (2010). Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Kinerja Dosen Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Kebutuhan Dasar Manusia Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Bondowoso. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.