HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM PIQ KECAMATAN DUO KOTO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2015
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v7i2.275Abstract
Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan desensitisasi terhadap tungau Sarcoptes Scabiei dan banyak di jumpai di pondok pesantren. Scabies saat ini oleh badan kesehatan dunia (WHO) dianggap sebagai pengganggu dan perusak kesehatan yang tidak dapat lagi dianggap hanya sekedar penyakitnya orang miskin karena penyakit ini telah merebak menjadi penyakit kosmopolit yang menyerang semua tingkat sosial. Prevalensi penyakit Scabies di Indonesia adalah sekitar 6-27% dari populasi umum dan cenderung lebih tinggi pada anak dan remaja. Prevalensi Scabies di Indonesia menurut Depkes RI berdasarkan data dari Puskesmas seluruh Indonesia tahun 2008 dalah 5,6%-12,95%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan personal hygiene dengan kejadian scabies. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional dan menggunakan teknik total sampling dengan sampel 176 responden. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kejadian scabies, dimana nilai p=0,044. hubungan antara perilaku personal hugiene dengan kejadian scabies, dimana nilai p=0,036. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel independen yaitu pengetahuan dan perilaku personal hygiene dengan variabel dependen yaitu kejadian scabies pada santri di pondok pesantren Darul Ulum Cubadak. Saran ditujukan kepada pondok pesantren perlunya membuat kebijakan, sanksi atau penghargaan bagi santri yang melaksanakan kebersihan diri dan kesehatan lingkungannya.References
Achmadi, 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian scabies pada santri di pondok pesantren al-makmur tungkar kabuoaten 50 kota. Diakses tanggal 25 Agustus 2015 dari http:/repositori.unand.ac.id/17642
Darmopoli. 2011. Pesantren Modern IMMIM Pencetak Muslim Modern. Jakarta: Rajawali Pers
DepKes. 2000. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Diakses dari http://www.depkes.go.id 20 agustus 2015
. 2007, Indonesia Sehat 2010. Jakarta
Depkes RI. 2009. System Kesehatan nasional. Jakarta. Diakses dari http://www.depkes.go.id 20 agustus 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. 2014. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. Kabupaten Pasaman : Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman 2014
Handri. 2008. Definisi Hygiene, Sanitasi dan Hygiene Pangan. Diakses dari http://solehsugianto.blogspot.com/2009/01/definisi-hygiene-sanitasi-dan-hygiene.html, 21 agustus 2015
Harahap. M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates
Hidayat. 2009. Konsep Personal Hygiene. diakses dari http://www.hidayat2.wordpress.com, 20 agustus 2015
Isa, dkk. 2005. Penyakit Kulit Karena Parasit Dan Insekta. Jakarta : EGC
Lamakarate. 2010. Pengertian Sanitasi dan Hygiene. Diakses dari http://ainhygiene.blogspot.com/2009/08/pengertian-hygiene-sanitasi.html, 21 agustus 2015
Muin. 2008. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Assalam Kranggan. Diakses dari http://www.fkm.undip.ac.id/index.php. 21 Agustus 2015
Noor. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notobroto. (2009). Faktor Sanitasi Lingkunganyang berperan terhadap prevalensi penyakit scabies. Surabaya : FKM UNAIR
Nursalam. 2008. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Siti Pariani.
Ma’rufi I, Istiajai E, Witcahyo E. Hubungan Perilaku Sehat Santri Dengan Kejadian Scabies di pondok pesantren lamongan. Ilmu kesehatan masyarakat 2012. Diakses tanggal 25 Agustus 2015
PakPahan, Azizah 2008. Hubungan Antara Pengetahuan santri tentang PHBS dan Peran ustad dalam mencegah Penyakit Scabies dengan perilaku pencegahan penyakit Scabies. Diakses dari http://repositori.unej.ac.id/bitstream/handle/12346789/5588/Skripsi.pdf?sequence=1 23 Agustus 2015
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Jakarta: EGC
Puskesmas Cubadak. 2014. Laporan Tahunan Puskesmas Cubadak Tahun 2014. Kabupaten Pasaman : 2014-2015
Rahariyani. 2007. Hubungan Antara Karakteristik, Faktor Lingkungan Dan Perilaku Terhadap Kejadian Skabies. Diakses dari http://www.jtptunimus-gdl-ubaidillah-5516-3-babiip-f-pdf, 23 Agustus 2015
Rohmawati, 2010. . Hubungan Antara Faktor Pengetahuan Dan Perilaku Dengan Kejadian Skabies di Pondok pesantren Al-Muayyad surakarta. Di akses tanggal 23 Agustus 2015
Tabri, S. 2003. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Scabies Di Pondok Pesantren Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Tahun 2004. Diakses dari http://www.fkm.undip.ac.id/. 23 Agustus 2015
Umiarso dan Zazin. 2011. Pesantren Diatas Arus Mutu Pendidikan. Semarang: RaSAIL Media Group
Wartonah dan Tarwoto. 2010. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba medika
Who, 2010. Masalah Kesehatan, Jakarta : Anonimous
Zayyid, M, Saadah, M.S. Adil, R, Roleha, A.R& Jamaiah, I. (2010). Prevalence of skabies and head lice among children in a welfare home in pulau pinang, malaysia. Diakses dari http:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21399584