ANALISIS KONDISI SARANA SANITASI DI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2015
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v7i2.269Abstract
Kondisi sarana sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan, merupakan kondisi yang sangat kondusif untuk berkembangnya penyakit berbasis lingkungan. Secara Program Penyehatan Lingkungan kondisi sanitasi dasar di Kabupaten Pasaman masih belum mencapai target, sedangkan pembangunan sarana sanitasi terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Hal ini menunjukkan masih adanya kesenjangan, oleh karena itu peneliti ingin melkukan penelitian tentang kondisi sarna sanitasi di Kabupaten Pasaman, tujuan penelitian ini adalah diketahuinya kondisi sanitasi di Kabupaten Pasaman Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain survey. Penelitian dilaksanakan di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman pada bulan Mei sampai bulan Oktober 2015, dengan jumlah populasi sebanyak 66.505 KK dan sampel sebanyak 398 KK yang diambil secara simple random sampling. Data kondisi sarana sanitasi dasar diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang diikuti dengan kegiatan observasi. Analisis dilakukan dengan sistem komputerisasi dengan program SPSS. Hasil penelitian menemukan 75,4% responden memiliki sumber air minum, 74,7% merupakan sumber air minum yang baik. Hanya 38,2% responden yang memiliki jamban, 76,3% jamban sudah memenuhi syarat. 62,8% responden memiliki Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), 89,2% merupakan SPAL terbuka. 50,8% pengelolaan sampah dilakukan dengan cara dibakar dan hanya 9,3% yang melakukan pemilahan sampah. Dapat disimpulkan dari empat komponen sanitasi dasar di Kabupaten Pasaman, hanya ketersediaan sumber air minum yang sudah lebih dari setengah responden memiliki. Diperlukan sosialisasi, promosi, pembangunan sarana dan pembuatan regulasi untuk meningkatkan kondisi sanitasi di Kabupaten Pasaman.References
Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta. PT. Mutiara Sumber Widya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman. 2014. Pasaman dalam Angka 2014. Lubuk Sikaping.
Bapelkes Cikarang. Modul Kebijakan Diklat Kesehatan Lingkungan dalam Program Pembuatan saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Sederhana.http://bapelkescikarang.or.id/bapelkescikarang/images/stories/KurmodTTG/pengolahanairlimbah/mi-4b%20modul%20pembuatan%20 spal%20sederhana.pdf. (20 Agustus 2015).
Chandra, B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Cita, R.S. 2014. Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu terhdap Kejadian Diare pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25807/1/ROYA%20SELARAS%20CITA.pdf (09.00 WIB, 8 Septembe 2015).
Dainur. (1995) Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Widya Medika
Departemen Kesehatan RI. 1992. Keputusan Menteri Kesehatan No.965/Menkes/SK/XI/992 tentang Cara Produksi Komestika Yang Baik. http://hukum.unsrat.ac.id/men/menkes_965_1992.pdf (19.30 WIB, 20 Agustus 2015)
Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:18/Prt/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum http://ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/permen /permen_18_2007. pdf (22.10 WIB, 20 Agustus 2015).
DIMSUM Indonesia. 2008. Water and Sanitation : Tangki Septik. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November. http://www.dimsum.its.ac.id/ id/?page_id=88 (20 Agustus 2015)
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. 2015.Laporan Program Penyehatan Lingkungan Tahun 2014. Padang, Sumatera Barat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2014. Pasaman, Sumatera Barat.
Gagaje Blog Spot. 2013. Pengertian Sanitasi dan Hygiene. http://gagaje.blogspot.com/2013/05/pengertian-sanitasi-dan-hygiene.html (19.45 WIB, 20 Agustus 2015).
Ginanjar, Reza. 2008. Hubungan Jenis Sumber Air Bersih dan Kondisi Fisik Air Bersih Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya Tahun 2008. Skripsi. Depok. Universitas Indonesia. https://saidnazulfiqar.files.wordpress.com/2011/10/hubungan-air-bersih-dan-diare.pdf (20.30 WIB, 20 Agustus 2015).
Hamzah. 2012. Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Tahun 2012. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4340/HAMZAH_K11109015.pdf. (19.00 WIB, 8 September 2015).
Irhamiah, M. 2012. Kondisi Sanitasi Dasar pada Masyarakat Pulau Lae-Lae Kecamatan Ujung Pandang Kota Makasar. Skripsi. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10682/MAGFIRAH%20IRHAMIAH%20K11110103.pdf?sequence=1. (23.32 WIB, 20 Agustus 2015).
Kementerian Kesehatan RI. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/Menkes/Sk/Vii/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran http://hukum.unsrat.ac.id/men/ menkes_1098_2003.pdf. (19.40 WIB, 20 Agustus 2015).