FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB IKTERUS PADA NEONATUS
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v13i2.673Abstract
Latar Belakang Masalah: Ikterus adalah kondisi kulit bayi berwarna kuning dan pada sklera mata bayi baru lahir serta mengakitatkan kadar bilirubin dalam darah (hyperbilirubinemia) pada bayi dan dapat menyebabkan peningkatan bilirubin dalam cairan luar sel (exracellular fluid). Penyebab pada Angka Kematian Bayi (AKB) dan Menurut World Health Organization (WHO) pada negara Association of South East Asian Nations (ASEAN) seperti di Singapura 3/1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5/1000 kelahiran hidup, Thailand 17/1000 kelahiran hidup, Vietnam 18/1000 kelahiran hidup, dan Indonesia 27/1000 kelahiran hidup.
Tujuan : Penelitian ini bertjuan untuk mereview evidence terkait dengan faktor-faktor penyebab ikterus pada neonatus.
Metode: Pada Scoping review menggunakan Framework dari Arksey dan O’Malley, dimana melakukan focusing review dengan framework PEOS, melakukan literature searching menggunakan database dan grey literature yang relevan, melakukan seleksi studi yang relevan dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi, melakukan critical appraisal untuk penilaian kualitas artikel, melakukan data extraksi, menganalisis dan dapat melaporkan hasil.
Hasil: 8 literature terseleksi dan mempunyai Grade A. Faktor yang menyebabkan adanya kejadian ikterus adalah berat lahir bayi, usia gestasi, asfaksia, infeksi, lama persalinan, frekuensi dan jenis kelamin sedangkan faktor yang tidak menyebabkan adanya kejadian ikterus adalah ibu berstatus primipara dan jenis persalinan dan untuk penanganan ikterus memberikan pengetahuan pada ibu dan pemberian ASI. Berdasarkan hasil scoping review peneliti menemukan adanya gaps dalam studi ini yaitu penelitian tentang faktor penyebab kejadian ikterus lebih banyak difokuskan kepada masalah kesehatan berat lahir bayi, usia gestasi, asfaksia, infeksi, lama persalinan, frekuensi dan jenis kelamin. Masih sedikit penelitian yang meneliti tentang faktor terkait dengan faktor-faktor penyebab ikterus pada neonatus.
Simpulan: Faktor yang mempengaruhi kejadian ikterus adalah berat lahir bayi, usia gestasi, asfaksia, infeksi, lama persalinan, frekuensi dan jenis kelamin sedangkan faktor yang tidak menyebabkan adanya kejadian ikterus adalah ibu bersetatus primipra.
References
P. Kesehatan, “Data Dan Informasi,” 2017.
Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile 2018]. 2019.
R. Amandito et al., “UGT1A1 gene and neonatal hyperbilirubinemia: A preliminary study from Bengkulu, Indonesia,” BMC Res. Notes, vol. 11, no. 1, pp. 1–6, 2018, doi: 10.1186/s13104-018-3284-y.
N. Puspita, “The Effect of Low Birthweight on the Incidence of Neonatal Jaundice in Sidoarjo,” J. Berk. Epidemiol., vol. 6, no. 2, p. 174, 2018, doi: 10.20473/jbe.v6i22018.174-181.
S. Rohani and R. Wahyuni, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ikterus pada Neonatus,” J. Aisyah J. Ilmu Kesehat., vol. 2, no. 1, pp. 75–80, 2017, doi: 10.30604/jika.v2i1.35.
N. Evrianasari and Y. Yantina, “Pengaruh Yoga Prenatal Terhadap Outcome Persalinan,” J. Kesehat., vol. 11, no. 2, p. 182, 2020, doi: 10.26630/jk.v11i2.1632.
M. Madiastuti, S. Chalada Fakultas Ilmu Kesehatan, and P. D. Studi IV Kebidanan, “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NEONATUS HIPERBILIRUBIN DI RSB PASUTRI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016.”
W. K. Hong, S. E. Benner, and S. M. Lippman, “Evolution of aerodigestive tract 13-cis-retinoid acid chemoprevention: The M.D. Anderson experience,” Leukemia, vol. 8, no. SUPPL. 3, 1994, doi: 10.1016/0169-5002(95)98688-7.
S. Widiawati, “Hubungan sepsis neonatorum , BBLR dan asfiksia dengan kejadian ikterus pada bayi baru lahir,” Ris. Inf. Kesehat., vol. 6, no. 1, pp. 52–57, 2017.
A. Bahbah, S. M. El Hefnawy, and S. H. Alkalash, “ibu terhadap defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase di antara neonatus dengan penyakit kuning : studi,” pp. 1–9, 2020.
R. M. Tazami, Mustarim, and S. Syah, “Gambaran Faktor Risiko Ikterus Neonatorum pada Neonatus di Ruang Perinatologi RSUD Raden Mattaher Jambi,” Jambi Med. J., vol. 1, no. 1, pp. 1–7, 2016.
D. Yuliawati and R. Y. Astutik, “HUBUNGAN FAKTOR PERINATAL DAN NEONATAL TERHADAP KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM( The Relationship Between Perinatal And Neonatal Factors on The Neonatal Jaundice ),” J. Ners dan Kebidanan, vol. 5, no. 2, pp. 83–89, 2018, doi: 10.26699/jnk.v5i2.ART.p083.
Y. Israel-Aina and A. Omoigberale, “Risk factors for neonatal jaundice in babies presenting at the University of Benin Teaching Hospital, Benin City,” Niger. J. Paediatr., vol. 39, no. 4, pp. 159–163, 2012, doi: 10.4314/njp.v39i4.2.
T. M. Anggelia, L. Sasmito, and Y. Purwaningrum, “(The Risk Of The Neonatory Interest In The Neonatus With The History Of Asfiksia Baby New Born,” J. Terap., vol. 4, no. 2, pp. 154–164, 2018.
N. Rakhmawati and C. B. Pangesti, “Hubungan Bayi Lahir Prematur Dengan Infeksi Neonatorum Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta,” J. Kesehat. Kusuma Husada, pp. 177–181, 2017, doi: 10.34035/jk.v8i2.239.
E. Mail, “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Kala II di BPS SRI WAHYUNI , Amd. Keb. Desa Melirang Bungah,” vol. 3, no. 2, pp. 1–19, 2011.
M. Madiastuti and S. Chalada, “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Neonatus Hiperbilirubin Di Rsb Pasutri Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2016,” Ilmu Dan Budaya, vol. 40, no. 55, pp. 6385–6404, 2016.
Febrianti, “Faktor-fakyor penyebab terjainya ikterus pada neonatorum di ruangan NICU di RSUD Arifn Achmad Provinsi Riau tahun 2016,” pp. 78–82, 2017.
N. U. Wantini et al., “Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Fisiologis,” Nerspedia, vol. 2, no. 1, pp. 59–68, 2019.
N. Ida, “Cegah Ikterus dengan Meningkatkan Pengetahuan Ibu,” J. Media Ilmu Kesehat., vol. Vol 2, Vol, no. 3, 2013.
N. Puspita, “The Effect of Low Birthweight on the Incidence of Neonatal Jaundice in Sidoarjo,” J. Berk. Epidemiol., vol. 6, no. 2, p. 174, 2018, doi: 10.20473/jbe.v6i22018.174-181.
D. Yuliawati and R. Y. Astutik, “HUBUNGAN FAKTOR PERINATAL DAN NEONATAL TERHADAP KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM( The Relationship Between Perinatal And Neonatal Factors on The Neonatal Jaundice ),” J. Ners dan Kebidanan, vol. 5, no. 2, pp. 83–89, 2018, doi: 10.26699/jnk.v5i2.ART.p083.
Z. A. Kasemy, W. A. Bahbah, S. M. El Hefnawy, and S. H. Alkalash, “Prevalence of and mothers’ knowledge, attitude and practice towards glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency among neonates with jaundice: A cross-sectional study,” BMJ Open, vol. 10, no. 2, 2020, doi: 10.1136/bmjopen-2019-034079.
P. Adoba et al., “Knowledge Level and Determinants of Neonatal Jaundice: A Cross-Sectional Study in the Effutu Municipality of Ghana,” Int. J. Pediatr., vol. 2018, pp. 1–9, 2018, doi: 10.1155/2018/3901505.
R. Seyedi, M. Mirghafourvand, A. J. Dost, S. Mohammad-Alizadeh-Charandabi, and M. A. Jafarabadi, “Relationship between neonatal skin bilirubin level and severe jaundice with maternal, childbirth, and neonatal characteristics,” Iran. J. Neonatol., vol. 10, no. 2, pp. 61–67, 2019, doi: 10.22038/ijn.2019.33282.1478.
T. Dong et al., “Meconium microbiome associates with the development of neonatal jaundice,” Clin. Transl. Gastroenterol., vol. 9, no. 9, Sep. 2018, doi: 10.1038/s41424-018-0048-x.
S. Rohani and R. Wahyuni, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ikterus pada Neonatus,” J. Aisyah J. Ilmu Kesehat., vol. 2, no. 1, pp. 75–80, 2017, doi: 10.30604/jika.v2i1.35.
Febrianti, “Faktor-fakyor penyebab terjainya ikterus pada neonatorum di ruangan NICU di RSUD Arifn Achmad Provinsi Riau tahun 2016,” pp. 78–82, 2017.
Evrianasari, N., & Yantina, Y. (2020). Pengaruh Yoga Prenatal Terhadap Outcome Persalinan. Jurnal Kesehatan, 11(2), 182. https://doi.org/10.26630/jk.v11i2.1632
Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009
Widagdo. (2012). Tatalaksana Masalah Penyakit Anak dengan Ikterus. Jakarta: CV Sagung Seto.
Sukadi Abdurohman, Usman Ali, Effendi Syarief Hidayat, (2013). Perinatologi Ilmu Kesehatan Anak. Fkup / Rshs Bandung.
Martiza L. Ikterus. Dalam: Juffrie M, Oswari H, Arief S, Rosalina I, penyunting. Buku ajar gastroenterologi-hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2010. 263-84
Rohani, S., & Wahyuni, R. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ikterus pada Neonatus. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 75–80. https://doi.org/10.30604/jika.v2i1.35
Tazami, R. M., Mustarim, & Syah, S. (2016). Gambaran Faktor Risiko Ikterus Neonatorum pada Neonatus di Ruang Perinatologi RSUD Raden Mattaher Jambi. Jambi Medical Journal, 1(1), 1–7.
Khoirunnisak, I. H. (2018). PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBIN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. 53.
Ida, N. (2013). Cegah Ikterus dengan Meningkatkan Pengetahuan Ibu. Jurnal Media Ilmu Kesehatan, Vol 2, Vol(3).