HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v13i1.633Abstract
Latar Belakang:
Preeklampsia adalah gangguan progresif multisistem yang ditandai dengan onset baru hipertensi dan proteinuria atau onset baru hipertensi dan disfungsi organ dengan atau tanpa proteinuria pada pertengahan kehamilan atau postpartum. Preeklampsia di Indonesia 128.273 kasus/tahun (5,3%), merupakanpenyebabutamakematianibumelahirkan(15-20%), kematian perinatal, kelahiran prematur,Intra Uterine Growth Restriction (IUGR). Overweight dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya preeklampsia.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT pada ibu hamil kehamilan trimester I dengan kejadian preeklampsia.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain case-control. Populasi terjangkau adalah seluruh ibu hamil dan bersalin yang dirawat di RSUD Wates Kulon Progo, Yogyakarta pada Januari-Desember 2016. Sampel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 20 kelompok kasus dan 20 kelompok kontrol. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis dengan teknik simple random samplingyang diambil pada bulan September-Desember 2017. Data dianalisis menggunakan uji chi-square (?=0,05), analisis regresi logistik ganda dan analisis stratifikasi uji Mantel-Haenszel.
Hasil: Kejadian preeklampsia pada ibu primigravida dengan IMT overweight sebanyak 9 kasus, ibu primigravida dengan IMT overweight dan tidak preeklampsia sebanyak 0 kasus, kejadian preeklampsia lebih berisiko 5,6 kali pada ibu dengan riwayat IMT overweight pada trimester I dibandingkan dengan ibu yang memiliki riwayat IMT normal pada hamil trimester I (p-value= 0,01; OR: 5,6; 95% CI: 1,254 – 25,060). Hasil penelitian pada uji Mantel-Haenszel menunjukkan terdapat perbedaan signifikan IMT Ibu hamil trimester I pada kelompok kasus dan kelompok kontrol setelah dikontrol dengan paritas.
Kesimpulan: Ibu dengan IMT ?25,0 kg/m2 memiliki risiko terjadinya preeklampsia