Relationship between Free Relationship and Culture with Early Marriage in Pasie Laweh Village, Lubuk Alung District
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v8i2.339Keywords:
Free Relationships, Culture, Early Age Marriage Events, Pasie Laweh Village, Lubuk Alung DistrictAbstract
Early marriage is a phenomenon that often occurs in developing countries such as in South Asia, Southeast Asia, Africa, and Latin America. Early marriage in Indonesia ranks second most after Cambodia. The Indonesian Ministry of Health (2016) reports that around 25% of Indonesians are married at an early age or below the ideal age recommended by the government, which is 21 years for women and 25 years for men. This research is quantitative research with a cross-sectional design or approach. The purpose of the study was to find out the relationship between free and cultural relationships with the incidence of early marriage in the District of Pasie Laweh, Lubuk Alung Subdistrict, which was carried out on date 2 February 2017 to 12 March 2017 with a population of 35 mothers, a sample of 35 respondents, a total sampling technique. The statistical test used is chi-square. The results of the study were a relationship of free association with the incidence of early marriage in Pasie Laweh Subdistrict, Lubuk Alung Subdistrict, in 2017 (p-value = 0.003). There is a cultural relationship with the incidence of early marriage in Pasie Laweh Village, Lubuk Alung Sub-district in 2017 (p-value = 0.022). It is expected that all adolescents of Pasie Laweh Village to get along well, fill their days with positive and productive activities, for example, learning, forming a youth mosque organization in their place of residence. So this is what will be the capital and protection for youth to avoid negative actionsReferences
Afriani, R. (2016). Analisis Dampak Pernikahan Dini pada Remaja Putri di Desa Sidoluhur Kecamatan Godean Yogyakarta. RAKERNAS AIPKEMA. 235-243
gustina, F. (2015). Faktor Sosial Budaya yang Memengaruhi Pernikahan Dini Pada Remaja Usia 15-19 Tahun di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan. Jurnal Kesmas USU. 7(1), 59-69
BKKBN Kabupaten Padang Pariaman. (2016). PUS Berdasarkan Usia Kawin. Hasil Pendataan Keluarga. Padang Pariaman
BKKBN RI. (2016). Keluarga Bahagia Keluarga Berencana. Jakarta
BKKBN Sumbar. (2016). PUS Berdasarkan Usia Kawin. Hasil Pendataan Keluarga. Padang
Gultom, I. (2013). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Hamil Usia Dini di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Unhas. 6(3), 28-32
Harahap, S.Z. (2014). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Terjadinya Pernikahan Usia Muda Pada Remaja di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Kesmas USU. 3(2), 345-367
Hastono, S. P. & S. (2011). Statistik Kesehatan (1st ed.). Raja Grafindo Persada. Jakarta
Hastuty, Y.D. (2016). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Pernikahan Dini di Desa Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh. 3(1), 59-68
Harim, A. (2016). Faktor-faktor Penyebab terjadinya Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.SNHP. 2(3), 123-128
Kemenkes RI. (2016). Pernikahan Dini di Provinsi Indonesia. Jakarta
KUA Lubuk Alung. (2016). Rekapitulasi Jumlah Pasangan Menikah Usia Dini Periode Januari-Juli. Padang Pariaman
Mubasyaroh. (2016). Analisis Faktor Penyebab Pernikahan Dini dan Dampaknya Bagi Pelakunya. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosial Keagamaan. 8(2), 385-411
Muhadara, I. (2016). Peran Pemerintah Daerah Dalam Pengendalian Perkawinan Usia Dini di Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Jurnal Administrasi Publik. 2 (3), 284-300
Notoatmodjo, S. (2012). Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Pohan, N.H. (2016). Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini terhadap Remaja Putri. Jurnal Endurance. 2(3), 424-435
Rezeki, A. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kesmas USU. 7(3), 124-136
Saimi. (2016). Faktor Penyebab Menikah Usia Muda Di Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Sangkareang Mataram. 3(1), 68-73
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung
Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974
WHO. (2016). Perkembangan Remaja. Terjemahan. Edisi II. Rineka Cipta. Jakarta
Wiyenti, G. (2014). Pernikahan Dini pada Remaja Putri di Desa Penggalangan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Kesmas USU. 5(3), 78-82
Yurisa, W. (2008). Etika Penelitian Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta
Zuraidah. (2016). Analisis Pencapaian Pendewasaan Usia Perkawinan di Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. 7(1), 46-51