ANALISIS GEOSPASIAL SEBARAN STUNTING DI KOTA BUKITTINGGI

Authors

  • Kholilah Lubis Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi http://orcid.org/0000-0001-6572-2109
  • Debby Ratno Kustanto Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
  • Wiwit Fetrisia
  • Desti Nataria

DOI:

https://doi.org/10.35730/jk.v13i1.576

Keywords:

Analisis geospasial, Stunting, Kota Bukittinggi

Abstract

Latar Belakang: Stunting atau severy stunting (pendek atau sangat pendek) merupakan salah satu bentuk permasalahan gizi yang mendunia yang terjadi di negara berkembang dan terbelakang dengan penghasilan rendah atau menengah. Stunting merupakan masalah yang berisiko dan mendapat perhatian ekstra World Health Organization (WHO) karena akibatnya dapat memperngaruhi dari jangka pendek hingga jangka panjang dimana prevalensi kasus stunting di Indonesia dari tahun 2005 - 2017 merupakan prevalensi kasus stunting tertinggi ketiga di kawasan Asia Tenggara dengan rata-rata 36,4%.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah memetakan sebaran stunting pada balita dengan metode Geographic Information System (GIS).

Metode: Penelitian ini jenis cross sectional desktiptif dengan pengambilan data sekunder kasus stunting pada balita yang diperoleh dari Dinas Kesehatan kota Bukittinggi yaitu dari tahun 2017 - tahun 2018. Survei dan pemasangan titik koordinat menggunakan aplikasi GPS yang diolah dan diproyeksikan dalam bentuk peta sebaran stunting dengan aplikasi QGIS (Quantum Geographic Information System).

Hasil: Hasil penelitian didapatkan, tahun 2017 kasus stunting tertinggi berada di Puskesmas Guguk Panjang sebanyak 70 balita (39,33%) dan kasus stunting terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah yaitu sebanyak 2 balita (1,11%). Di Puskesmas Plus Mandiangin dan Nilam Sari tidak terdapat kasus stunting (0%). Sedangkan tahun 2018 kasus stunting paling tinggi terdapat di Puskesmas Guguk Panjang yaitu sebanyak 241 balita (39,01%), sedangkan kasus stunting paling rendah terdapat di Puskesmas Plus Mandiangin yaitu sebanyak 11 balita (1,79%).

Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2017 - 2018 kasus stunting pada balita mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga diperlukan upaya pencegahan yang lebih agar kasus stunting di Kota Bukittinggi mengalami penurunan.

Author Biography

Debby Ratno Kustanto, Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi

Kesehatan Masyarajat

References

BAPPENAS and UNICEF, Laporan Baseline SDG tentang Anak-Anak di Indonesia. 2017.

H. F. L. Muhammad, “Obesity as the Sequel of Childhood Stunting : Ghrelin and GHSR Gene Polymorphism Explained,” Acta Med Indones - Indones J Intern Med, vol. 50, no. 2, pp. 159–164, 2018.

A. M. Prentice, “Stunting in Developing Countries,” vol. 117, pp. 165–175, 2018, doi: 10.1159/000484505.

K. G. Dewey, “Review Article - Reducing stunting by improving maternal , infant and young child nutrition in regions such as South Asia : evidence , challenges and opportunities,” Matern. Child Nutr., vol. 12, pp. 27–38, 2016, doi: 10.1111/mcn.12282.

B. J. Akombi, K. E. Agho, J. J. Hall, D. Merom, T. Astell-burt, and A. M. N. Renzaho, “Stunting and severe stunting among children under-5 years in Nigeria : A multilevel analysis,” BMC Pediatr., pp. 1–16, 2017, doi: 10.1186/s12887-016-0770-z.

M. De Onis and F. Branca, “Review Article Childhood stunting : a global perspective,” Matern. Child Nutr., vol. 12, no. Supplementary, pp. 12–26, 2016, doi: 10.1111/mcn.12231.

T. O. Pediatría, J. Zaragoza-cortes, L. E. Trejo-osti, M. Ocampo-torres, L. Maldonado-vargas, and A. A. Ortiz-gress, “Poor breastfeeding, complementary feeding and dietary diversity in children and their relationship with stunting in rural communities,” Nutr. Hosp., vol. 35, no. 2, pp. 271–278, 2018.

R. E. Black, “Causes of Stunting and Preventive Dietary Interventions in Pregnancy and Early Childhood,” Diet. Modul. Growth Body Compos. Colombo, vol. 89, pp. 105–113, 2018, doi: 10.1159/000486496.

E. Mosites et al., “Paediatrics and International Child Health Piecing together the stunting puzzle : a framework for attributable factors of child stunting Piecing together the stunting puzzle : a framework for attributable factors of child stunting,” Paediatr. Int. Child Health, vol. 9047, no. October, pp. 1–8, 2016, doi: 10.1080/20469047.2016.1230952.

M. F. Young et al., “Role of maternal preconception nutrition on offspring growth and risk of stunting across the first 1000 days in Vietnam : A prospective cohort study,” PLoS One, vol. August, no. 30, pp. 1–13, 2018.

Kemenkes RI, Buletin Stunting, vol. 301, no. 5. 2018.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), 100 Kabupaten/ Kota Prioritas untuk intervensi Anak Kerdil (Stunting), Cetakan Pe. Jakarta Pusat: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), 2017.

K. P. P. dan P. A. dengan B. P. Statistik, Profil Anak Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), 2018.

R. Astrini and P. Oswald, Modul Pelatihan Quantum GIS Tingkat Dasar. GIZ- Decentralization as Contribution to Good Governance / BAPPEDA Provinsi NTB, 2012.

R. P. I. I. J. M. K. Bukittinggi, “BAB VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Kota Bukittinggi,” Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kota Bukittinggi, 2018.

Laporan kasus balita stunting tahun 2017. Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2017.

Laporan kasus balita stunting tahun 2018. Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2018.

Published

2022-03-02

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>