PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Authors

  • Depi Nopania Utama Universitas Sriwijaya
  • Mohammad Zulkarnain Universitas Sriwijaya
  • Rizma Adlia Syakura Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.870

Abstract

Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara didunia, termasuk Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang di bahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak secara langsung sebagai beban ekonomi negara. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan artikel ini yaitu mengkajikan literatur terkait Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode Literature Review melalui Google Scholar dan Doaj. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebersihan Tangan/Hand Hygiene, Pengelolaan Limbah dan Alat Pelindung Diri dapat diterapkan sebagai pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap pelayanan kesehatan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit dari pasien ke petugas kesehatan atau sebaliknya adalah penerapan Standard Precautions atau Kewaspadaan Standar.

References

Ari, W. D. (2008). Epidemiologi Klinik dan Sistem Surveilans Infeksi di Rumah Sakit, Kursus Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.

Arisandy. 2013. Hubungan lamanya kateter terpasang dengan kejadian infeksi saluran kemih pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun. (online) Karya Tulis Imiah strata satu.

CDC. Fundamental Principlesof Infection Prevention. 2011, (Online), (http://www.cdc.gov/HAI/settings/outpatient/basic-infection-controlprevention-plan-2011/fundamental-of-infection-prevention.html, diakses 25 Mei 2016).

Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika.

PMK. 27. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. In Progress in Physical Geography.

KARS, A. S. (2012). KARS Accreditation System.

Kemenkes. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, 17.

Kemenkes RI. (2020). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Kesehatan Lingkungan, 20. https://kesmas.kemkes.go.id Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Peraturanmenteri tenaga kerja dan transmigrasi republik Indonesia nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri. Jakarta: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia; 2010.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2017, Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1, Jakarta: KARS.

WHO. (2011). Core components for infection prevention and control programmes: assessment tools for IPC programmes. 40.

http://whqlibdoc.who.int/hq/2011/WHO_HSE_GAR_BPD_2011.3_eng.pdf.

World Health Organization (WHO). (2009). A Guide to Implementation of the WHO Multimodal Hand Hygiene the Improvement Strategy. Diakses dari http://www.who.int/en/tanggal22September2014.

Yahar. 2011. Studi Tentang Pengelolaan Limbah Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Barru. Skripsi: Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar.

Zulpahiyana. (2013). Efektivitas Simulasi Hand hygiene pada Handover Keperawatan dalam Meningkatkan Kepatuhan Hand hygiene Perawat. Program Pascasarjana Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakart

Downloads

Published

2024-02-07

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)