HUBUNGAN ANTARA KESEHATAN MENTAL IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.831Keywords:
Kesehatan Mental Ibu, Status Gizi BalitaAbstract
Latar Belakang Masalah: Usia anak dibawah lima tahun seringkali disebut masa emas tumbuh kembang anak. Pada masa emas tumbuh kembang perlu didukung dengan status gizi yang baik. Kesehatan mental ibu dapat memengaruhi status gizi balita yang terlihat pada perilaku pengasuhannya yaitu praktik pemberian makanan, perilaku menjaga kebersihan dan sanitasi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara kesehatan mental ibu dengan status gizi balita di kecamatan Seberang Ulu 1.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling yang berjumlah 112 responden.
Hasil: Terdapat 12 responden (38,7%) ibu dengan kesehatan mental yang buruk memiliki anak dengan status gizi yang tidak normal. Sementara pada status pemberian ASI terdapat 4 (36,4%) ibu yang tidak memberikan anaknya ASI dan status gizi anak tidak normal. Variabel berat badan lahir menunjukkan 2 (28,6%) anak yang lahir dengan berat badan rendah memiliki status gizi yang tidak normal. Kemudian variabel pekerjaan ibu sebanyak 16 (38,1%) ibu bekerja memiliki anak dengan status gizi yang tidak normal.
Simpulan: Secara statistik tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kesehatan mental ibu dengan status gizi balita. Karena kesehatan mental ibu merupakan faktor tidak langsung yang memengaruhi status gizi balita.
References
F. N. Khayati, F. Suciana, N. W. Agustina, and D. R. Tiara, “Nutritional Status of Toddlers in Klaten : A Case Report Status Gizi pada Balita di Klaten : Sebuah Laporan,” vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2021.
UNICEF/WHO, WHO child growth standards and the identification of severe acute malnutrition in infants and children. 2009.
UNICEF/WHO/WORLD BANK, “Levels and trends in child malnutrition UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates Key findings of the 2021 edition,” World Heal. Organ., pp. 1–32, 2021, [Online]. Available: https://www.who.int/publications/i/item/9789240025257.
Kemenkes RI, “Launching Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI),” 2021.
S. Ashaba, G. Z. Rukundo, F. Beinempaka, M. Ntaro, and J. C. Leblanc, “Maternal depression and malnutrition in children in southwest Uganda: A case control study,” BMC Public Health, vol. 15, no. 1, pp. 1–6, 2015, doi: 10.1186/s12889-015-2644-y.
J. L. Cavalcante-Neto, C. S. Paula, T. M. Florencio, and C. T. Miranda, “Disability due to maternal common mental disorders (CMDs) as a risk factor for chronic childhood manutrition: cross-sectional study,” Sao Paulo Med J, vol. 3. pp. 288–233, 2016, doi: 10.1590/1516-3180.2015.02342112.
A. Mahmud Khan and M. Sabrina Flora, “Maternal mental health and child nutritional status in an urban slum community in Bangladesh,” Res. Sq., pp. 0–15, 2020, [Online]. Available: https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-65789/v1.
T. Harpham, S. Huttly, M. J. De Silva, and T. Abramsky, “Maternal mental health and child nutritional status in four developing countries,” Journal of Epidemiology and Community Health, vol. 59, no. 12. pp. 1060–1064, 2005, doi: 10.1136/jech.2005.039180.
B. K. Hassan, G. L. Werneck, and M. H. Hasselmann, “Maternal mental health and nutritional status of six-month-old infants,” Rev. Saude Publica, vol. 50, pp. 1–9, 2016, doi: 10.1590/S1518-8787.2016050006237.
Kemenkes RI, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. 2020, pp. 1–17.
L. Dai and L. Wang, “Review of Family Functioning,” Open J. Soc. Sci., vol. 03, no. 12, pp. 134–141, 2015, doi: 10.4236/jss.2015.312014.
A. R. Hochschild, The managed heart: Commercialization of human feeling. California: University of California Press, 2012.
A. D. Sediaoetama, Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat, 2006.
G. Ranti, “Dampak Depresi Ibu Terhadap Pola Pengasuhan Balita pada Era New Normal di Desa Kuajang Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar,” J. Bunga Rampai Usia Emas, vol. 8, no. 1, pp. 13–23, 2022, doi: 10.24114/jbrue.v8i1.34691.
N. Kamariyah, “Kondisi Psikologi Memengaruhi Produksi Ibu Menyusui di BPS ASKI Pakis Sido Kumpul Surabaya,” J. Ilm. Kesehat., vol. 7, no. 12, pp. 29–36, 2014, [Online]. Available: https://doi.org/10.33086/jhs.v7i1.483.
L. Murray and A. Stein, “The effects of postnatal depression on the infant development,” Arch. Dis. Child., vol. 77, no. 2, pp. 99–101, 1997, doi: 10.1136/adc.77.2.99.
S. Anoop, B. Saravanan, A. Joseph, A. Cherian, and K. S. Jacob, “Maternal depression and low maternal intelligence as risk factors for malnutrition in children: A community based case-control study from South India,” Arch. Dis. Child., vol. 89, no. 4, pp. 325–329, 2004, doi: 10.1136/adc.2002.009738.
U. Roesli, Mengenal ASI Eksklusif, 3rd ed. Jakarta: Trubus Agriwidya, 2005.
P. M. Sisk, C. A. Lovelady, R. G. Dillard, and K. J. Gruber, “Lactation Counseling for Mothers of Very Low Birth Weight Infants: Effect on Maternal Anxiety and Infant Intake of Human Milk,” Rev Obs. Gynecol, vol. 2, no. 4, pp. 222–31, 2009, doi: 10.1542/peds.2005-0267.
WHO and UNICEF, Low Birthweight, vol. 63, no. 2. 2004.
U. Nengsih, Noviyanti, and D. S. Djamhuri, “Hubungan Riwayat Kelahiran Berat Bayi Lahir Rendah dengan Pertumbuhan Anak Usia Balita,” J. Bidan, vol. 2, no. 2, pp. 62–66, 2016, [Online]. Available: https://media.neliti.com/media/publications/234046-hubungan-riwayat-kelahiran-berat-bayi-la-3abc33e7.pdf.
Khairunnas and M. Gusman, “Analisis Pengaruh Parameter Konduktivitas , Resistivitas dan TDS Terhadap Salinitas Air Tanah Dangkal pada Kondisi Air Laut Pasang dan Air Laut Surut di Daerah Pesisir Pantai Kota Padang,” J. Bina Tambang, vol. 3, no. 4, pp. 1751–1760, 2018.
D. Kristianti, Suriadi, and Parjo, “Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 4-6 Tahun Di TK Salomo Pontianak,” J. Keperawatan, pp. 1–6, 2013, [Online]. Available: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/3804/3807.