UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI EKSTRAK BONGGOL NANAS TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v13i1.707Abstract
Pendahuluan: Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak terjadi pada masyarakat. Penyebab utama karies gigi adalah bakteri Streptococcus Mutans. Streptococcus Mutans merupakan golongan bakteri gram positif. Pertumbuhan bakteri Streptococcus Mutans dapat dikendalikan dengan bahan antibakteri. Bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, diantaranya adalah buah nanas. Buah nanas adalah salah satu jenis buah yang banyak digemari oleh masyarakat dan memiliki banyak manfaat dibidang kesehatan. Bonggol nanas merupakan limbah tanaman nanas yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal bagian bonggol mengandung beberapa senyawa zat aktif salah satunya enzim bromelin
Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui uji daya hambat antibakteri dari ekstrak bonggol nanas terhadap bakteri Streptococcus Mutans.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode difusi sumuran (well diffusion). Ekstraksi bonggol nanas dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bonggol nanas dapat menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans dengan nilai signifikansi p=0,001 (p<0,05). Pada konsentrasi 100% diameter zona hambat 28,6 mm, konsentrasi 75%, 50%, dan 25% memiliki diameter zona hambat 15,6 mm, 14,6 mm dan 13,6 mm. dalam Kontrol positif menggunakan povidone iodine1% dengan rata-rata diameter zona hambat 4 mm memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori lemah, dan untuk kontrol negative dengan menggunakan aquades tidak menunjukkan zona hambat 0 mm.
Kesimpulan: Hasil pengujian daya hambat ekstrak bonggol nanas memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori sedang hingga sangat kuat.
References
N. Rosdiana and A. I. Nasution, “GAMBARAN DAYA HAMBAT MINYAK KELAPA MURNI DAN MINYAK KAYU PUTIH DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Streptococcus mutans,” J. Syiah Kuala Dent. Soc., vol. 1, no. 1, pp. 43–50, 2016.
P. W. Parama, “Uji efektifitas antibakteri ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans in vitro,” Bali Dent. J., vol. 3, no. 1, p. 46, 2019.
Z. A. U, N. Purwanti, and I. A. Wahyudi, “Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Konsentrasi 10% Terhadap Aktivitas Enzim Glukosiltransferase Streptococcus mutans,” Maj. Kedokt. Gigi Indones., vol. 20, no. 2, p. 126, 2013, doi: 10.22146/majkedgiind.6803.
K. Bryan, K. Krastel, and D. G. Cvitkovitch, “Transport and Metabolism of Citrate by Streptococcus mutans,” J. Bacteriol., vol. 187, no. 13, pp. 1–6, 2002.
Nugraheni, Sehat Tanpa Obat Degan Nanas. Yogyakarta: Rapha Publishing, 2016.
Maisarah and N. Iswarso, Panduan Praktis Budidaya Nanas, 1st ed. Yogyakarta: Indopublika, 2014.
D. N. Nuraini, Aneka Manfaat Biji bijian. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2011.
W. Wuryanti, “Isolasi dan Penentuan Aktivias Spesifik Enzim Bromelin dari Buah Nanas (Ananas comosus L.),” J. Kim. Sains dan Apl., vol. 7, no. 3, pp. 78–82, 2004, doi: 10.14710/jksa.7.3.78-82.
T. Indriana, “Perbedaan Laju Aliran Saliva dan pH karena Pengaruh Stimulus Kimiawi dan Mekanis,” J. Kedokt. Meditek, vol. 17, no. 44, pp. 1–5, 2011, [Online]. Available: http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/.
P. S. Hafid, “Pengaruh berkumur larutan ekstrak bonggol nanas(ananas comosus) terhadap peningkatan pH Saliva rongga mulut [Skripsi]. Makassar : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin,” 2016.
B. R. Sinaredi, S. Pradopo, and T. B. Wibowo, “Daya Antibakteri Obat Kumur Chlorhexidine, Povidone Iodine, Fluoride Suplementasi Zinc Terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis,” Maj. Kedokt. Gigi, vol. 47, no. 4, p. 211, 2014.
A. P. Rakhmanda, “Perbandingan Efek Antibakteri Jus Nanas (Ananas Comosus L.Merr) Pada Berbagai Konsentrasi Terhadap Streptococcus Mutans,” 2008.
N. Amini, S. Setiasih, S. Handayani, S. H. Pws, and E. Saefudin, “Potential antibacterial activity of partial purified bromelain from pineapple core extracts using acetone and ammonium sulphate against dental caries-causing bacteria,” Bali: American Institute of Physics Inc., 2018.
R. Hendra, S. Ahmad, A. Sukari, M. Y. Shukor, and E. Oskoueian, “Flavonoid Analyses and Antimicrobial Activity of Various Parts of Phaleria macrocarpa (Scheff.),” Int. J. Mol. Sci., 2011, doi: 12, 3422-3431.
T. P. T. Cushnie and A. J. Lamb, “Antimicrobial activity of flavonoids,” Int. J. Antimicrob. Agents, vol. 26, no. 5, pp. 343–356, 2005, doi: 10.1016/j.ijantimicag.2005.09.002.
H. Li and Y. L. Zhao Wang, “[Review in the studies on tannins activity of cancer prevention and anticancer],” vol. 26, no. 6, pp. 444–448, 2003.
R. P. Rijayanti, “In vitro Antibacterial Activity test Of Ethanol Extracts Bacang mango (Mangifera foetida L.) Leaves Against Staphylococcus aureus,” Naskah Publ. Univ. Tanjungpura, vol. 1, no. 1, pp. 10–12, 2014, [Online]. Available: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/994.
M. C. Nuria, A. Faizatun, and Sumantri, “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 25923, Escherichia Coli Atcc 25922, Dan Salmonella Typhi Atcc 1408,” Mediagro, vol. 5, no. 2, pp. 26–37, 2009, doi: 10.1111/j.1469-1809.1989.tb01777.x.