ANALISIS DETERMINAN MASALAH GIZI BALITA
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v11i1.685Keywords:
Gizi Balita, ASI Eksklusif, BBLR, Riwayat PenyakitAbstract
Balita di Indonesia mengalami permasalahan gizi ganda (double burden), di satu sisi mengalami obesitas, namun di sisi lainnya mengalami stunting, anemia, kurus, hingga gizi buruk. Masalah gizi tidak bisa dismakan dengan penyakit, karena masalah gizi prosesnya berlangsung lama Penelitian ini untuk menganalisis determinan masalah gizi balita yang meliputi status sosial ekonomi, pendidikan, kelengkapan imunisasi, riwayat ASI, BBLR, dan penyakit yang diderita balita dengan masalah gizi di Puskesmas Tempel 1 Sleman Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan teknik lapangan (field research) dengan jenis penelitian analitik korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional study. Waktu penelitian pada bulan Agustus- Desember 2018. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tempel 1 dengan jumlah sampel minimal 97. Cara pengumpulan data secara langsung untuk pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan angket. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis non probability sampling yaitu menggunakan consecutive sampling (sampling kuota). Analisis data menggunakan analisis multivariat regresi logistik ganda. Terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara determinan masalah gizi balita dengan beberapa variabel independen yang diteliti. Secara statistik diperoleh hasil status ekonomi (OR:2,79; CI 95%:0,004-0,93; p<0,05), riwayat ASI Eklusif (OR:0,3,69; CI 95%:0,000-0,295; p<0,05), riwayat BBLR (OR:6,45; CI 95%:0,00-0,06; p<0,05) dan riwayat penyakit (OR:3,97; CI 95%:0,01-0,66;p<0,05), dan ada 2 variabel independen yang lain lain tidak mempunyai hubungan yang signifikan yaitu variabel tingkat pendidikan dan kelengkapan imunisasi. Secara bersama-sama seluruh variabel independen di dalam model regresi logistik ini mampu menjelaskan atau memprediksi masalah gizi sebesar 88,4%. Faktor riwayat penyakit yang mempunyai risiko paling besar untuk mengalami masalah gizi balita.
References
[2]
F. Maya, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak, Yogyakarta: D- Medika, 2012.
T. Sudargo, “Jutaan Balita di Indonesia Mengalami Masalah Gizi,” Universitas Gajah Mada, Rabu January 2017.
R. Kemenkes, “Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2016,” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2017.
W. S. H. T. Par'i HM, Bahan Ajar Gizi Penilaian Status Gizi, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017.
Y. Hardjadinata, Yoga for Toddler, Jakarta: Dian Rakyat, 2011.
N. Hidayati, 1000 Hari Emas Pertama dan Persiapan Kehamilan sampai Balita, Yogyakarta: Rapha Publishing, 2014.
B. Utomo, “Gizi Menjadi penentu Masa Depan Bangsa,” Warta Kesmas Kemenkes RI, pp. 6-7, Edisi 2 2017.
S. M. Kosim, Buku Ajar Neonatologi Edisi 1, Jakarta: Badan Penerbit IDAI, 2008.
B. Murti, Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan Edisi ke-2, Yogyakarta: Gajahmada University Press, 2010.
N. Lestari, “Analisis Determinan Gizi Kurang di Kulon Progo Yogyakarta,” Indonesian Journal of Nursing Practices, vol. 1, no. 1, pp. 15-21, 2016.
R. H. W. H. Charmarbaglawa, “The determination of child health and nutrition: a Meta Analysis,” Departemen of economic, university of maryland and operation evaluation departement, 2010.
H. Hutagalung, “Faktor-faktor yang Memengaruhi Status Gizi Balita (12-59 Tahun) di Desa Bojonggede Kota Bogor,” Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012.
S. W. Khasanah NA, “karakteristik ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita 6-24 bulan di kecamatan selat kabupaten Kapuas,” Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan, vol. 7, no. 1, pp. 1-8, 2018.
Arisman, Gizi dalam Daur Kehidupan, Jakarta: EGC, 2010.
Mulazimah, “Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri,” Jurnal EFEKTOR UNP Kediri, vol. 30, pp. 18-21, 2017.
S. I. R. Wahyudi BF, “Analisis faktor yang berkaitan dengan gizi buruk pada Balita,” Jurnal Pediomaternal, vol. 3, no. 1, pp. 83-91, 2015.
Y. Supartini, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Jakarta: EGC, 2002.
H. Purwanti, Penerapan ASI Eksklusif Buku Saku untuk Bidan, Jakarta: EGC, 2012.
U. Roesli, Mengenal ASI Eksklusif, 1 penyunt., Jakarta: Niaga Swadaya, 2000.
P. B. W. R. P. D. O. S. Paudel R, “Risk Factors for Stunting Among Children: A Community Based Case Control Study in Nepal,” Kahmandu University Medical Journal, vol. 10, no. 3, pp. 18-24, 2012.
B.I.M.S.A.A.G.O.G.P.H.S.TaguriA,“RiskFactorfor Stunting among under fi ve Libya,” Public Helath Nutrition, vol. 12, no. 8, pp. 1141-1149, 2009.
e. a. Nakaromi, “Nutritional status, feeding practice and incidence of infectious disease among children aged 6 to 18 months in northern mountainous Vietnam,” The journal of medical investigations, vol. 57, 2010.
R. Depkes, Buku Acuan Pe;ayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.
BAPPENAS, “Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015,” BAPPENAS RI, Jakarta, 2011.
J. M. Baculu EPH, “faktor risiko gizi buruk pada balita di Pesisir Pantai,” 123Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 7, no. 2, pp. 123-130, 2017.
M. Septikasari, Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi, Yogyakarta: UNY Press, 2018.
N. Effendy, Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2, Jakarta: EGC, 1998.
Soekirman, Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat, Jakarta: EGC, 2000.
S. Pujiadi, Ilmu Gizi Klinis pada Anak, Jakarta: Gaya Baru, 2005.