HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT STROKE DENGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN STROKE
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v12i0.458Abstract
Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman. Dukungan keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke dengan dukungan keluarga dalam merawat pasien stroke di Ruang Neurologi RSUD Pariaman.
Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional . Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden dengan tekhnik pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2018 pada pasien stroke di Ruang Neurologi RSUD Pariaman.Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner. Data diolah menggunakan SPSS 16.0 untuk mengetahui hasil analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan iju chi-square.
Hasil penelitian ini, 56,7% responden memiliki pengetahuan yang rendah, 43,3% responden memiliki pengetahuan yang tinggi.Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke dengan dukungan keluarga dalam merawat pasien strokedengan p value = 0,000.
References
Alrasyid & Soertidewi, L. (2011) Unit stroke; manajemen stroke secara
komprehensif. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.
Amelia, Adista. (2013). Hubungan pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke dengan dukungan keluarga dalam merawat pasien stroke di ruang rawat RA.4 RSUP HAM Medan. Diakses pada tanggal 4 Agustus 2018
American Heart Association (AHA). (2015). Heart Disease and Stroke Statistics At-a-Glance.http://www.heart.org/idc/groups/ahamah public/@wcm/@sop/@smd/documents/downloadable/ucm_480086.pdf Diakses tanggal 24 Februari 2021
Bastable, S,B. (2002). Perawat sebagai pendidik; prinsip pengajaran. Jakarta, EGC.
Hendra. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Diunduh dari: http://ajangberkarya.wordpress.com/2011/01/27/pengetahuan. Diakses pada tanggal 26 Februari 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. http://www.depkes.go.id
National Stroke Association. (2016). Post-Stroke Conditions. http://www.stroke.org/we-can-help/survivors/stroke-recovery/post-stroke-conditions Diakses tanggal 25 Februari 2020
National Institutes of Health (NIH). (2014). mPost-Stroke Rehabilitation. https://stroke.nih.gov/materials/rehabilitation.htm Diakses tanggal 25 Februari 2020
Notoadmodjo, S. (2012). Metodelogi penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Rekam Medik RSUD Pariaman 2017.
Sihotang, M. (2011). Peran keluarga dorong penyembuhan stroke. Diunduh dari; http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/04/peran-keluargadorong- penyebuhan-stroke/. Diakses pada tanggal; 28 Februari 2021
Shimberg, E,F. (1998). Stroke petunjuk penting bagi keluarga. Jakarta. PT. Pustaka Delapratasa
Sobirin, C., Elfira, H., & Andika, S. (2015). Hubungan Peran Keluarga dalam Memotivasi Pasien Pasca Stroke dengan Kepatuhan Penderita Mengikuti Rehabilitasi di Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2014. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukit Tinggi, Vol. 6, No 1 Januari 2015
Teguh, P.T. (2008). Hubungan antara pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke dengan kesiapan keluarga menerima kembali penderita stroke di rumah sakit panti wilasa citarum Semarang. Di unduh dari: http://eprints.undip.ac.id/10340/. Di akses pada tanggal 30 Juli 2020
Wardhani, I.O., & Santi M. (2015). Hubungan Antara Karakteristik Pasien Stroke dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani Rehabilitasi. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol. 3, No. 1 ( Hlm. 24-34).
World Health Organization (WHO). (2016). Stroke, Cerebrovascular accident. http://www.who.int/topics/cerebrovascular_accident/en/ Diakses tanggal 24 Februarui 2020
Yayasan Stroke Indonesia. Diunduh dari: www.yastroki.com. Diakses pada
tanggal 28 Februari 2018