EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANALGETIK DI RUMAH SAKIT
DOI:
https://doi.org/10.35730/jk.v12i1.401Abstract
Pendahuluan : Nyeri merupakan keluhan yang paling sering diutarakan oleh pasien di rumah sakit. Nyeri yang masih dirasakan pasien setelah menerima analgesic, menandakan bahwa terdapat ketidakefektifan penggunaan analgetik pada pasien. Keefektifan penggunaan analgetik menentukan keberhasilan terapi.
Tujuan : Mengetahui efektifitas penggunaan analgetik dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien terutama dalam penggunaannya di Rumah Sakit.
Metode : Literatur review. Strategi pencarian data yaitu adalah mencari langsung grey literatur melalui mesin pencarian data Google dan menggunakan database Google Scholar, Pubmed dan ScienceDirect dengan kata kunci “Efektivitas Analgetik Rumah Sakitâ€. Research question dibuat dengan format PEOS dan penyaringan data menggunakan PRISMA Flowcart. Kriteria inklusi meliputi jurnal tentang efektivitas analgetic yang telah dipublikasi dalam sepuluh tahun terakhir (2010-2020), jurnal nasional dengan akreditasi sinta 1-6, dan jurnal internasional yang terindex scopus dengan ranking Q1-Q4. Kriteria eksklusi meliputi jurnal yang tidak terfokus membahas efektivitas analgetic atau intensitas nyeri, dan jurnal yang dengan metode review.
Hasil : Dari 18 jurnal yang direview, Sebagian besar jurnal tersebut membahas perbandingan efektivitas antara dua atau lebih analgetik, baik analgetik tunggal maupun kombinasi. Dari perbandingan tersebut penggunaan analgetic kombinasi dianggap efektif digunakan pengganti opioid.
Kesimpulan : Efektivitas suatu analgetic dapat tercapai dengan baik bila disesuaikan dengan derajat nyeri pasien. Saat ini, penggunaan terapi multimodal sering digunakan di rumah sakit, karena selain efektif menurunkan intensitas nyeri, kombinasi analgetik opioid dengan analgetik non narkotik mampu menekan efek samping yang ditimbukan oleh opioid, mengurangi ketergantungan penggunaan opioid pada pasien, serta mempercepat masa pemulihan, sehingga meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
References
L. A. Darajatun, I. Alifiar, and T. Nofianti, “Gambaran Penggunaan Analgetika Pada Pasien Pasca Bedah di Ruang III dan Melati Lantai 4 RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya,†J. fitofarmaka, vol. 7, no. 1, 2017. doi: 10.33751/jf.v7i1.798.
A. Ali, Z. Maulina, R. Al Fath, and M. Z. Asfar, “Perbandingan Visual Analogue Scale antara Pemberian Analgetik Asam Mefenamat , Paracetamol dan Ibuprofen Peroral Sebelum Sirkumsisi,†J. Medula, vol. 6, pp. 636–640, 2019, doi: http://dx.doi.org/10.46496/medula.v6i3.9637.
E. Suseno, M. Carrey, yohanes edwin Jonathan, J. F. A. Barus, and T. N. Tanumiharja, “Pencegahan nyeri kronis pasca operasi,†Maj. Kedokt. Andalas, vol. 40, no. 1, p. 40, 2017, doi: 10.22338/mka.v40.i1.p40-51.2017.
D. A. Prabandari, Indriasari, and T. T. Maskoen, “Efektifitas Analgesik 24 jam Pascaoperasi Elektif di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung Tahun 2017,†J. Anestesi Perioper., vol. 6, no. 2, pp. 98–104, 2018, doi: https://doi.org/10.15851/jap.v6n2.1221.
H. Herman, Z. Ikawati, and R. Handayani, “Evaluasi Adverse Drug Reactions dan Efektivitas Panggunaan Ketorolak Pada Pasien Pasca Bedah Saraf di Rumah Sakit Umum Pendidikan Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar,†J. As-Syifaa, vol. 05, no. 02, pp. 169–175, 2013. URL: https://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/as-syifaa/article/view/58.
Bernadeth, E. Oktaliansah, and Indriasari, “Efektivitas Analgesik Pascaoperasi pada Pasien Pediatrik di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Juni-November 2018,†J. Anestesi Perioper., vol. 7, no. 38, pp. 68–74, 2019, doi: https://doi.org/10.15851/jap.v7n1.15647.
I. Muhammad, Alvarino, N. Puar, and H. Bachtiar, “Perbedaan Efektivitas Parasetamol Oral Dengan Tramadol Oral Sebagai Tatalaksana Nyeri Pasca Operasi Transurethral Resection of The Prostate,†J. Kesehat. Andalas, vol. 2, no. 1, pp. 38–41, 2013, doi: https://doi.org/10.25077/jka.v2i1.66.
D. R. Juwita, N. Faradani, and M. I. N. A. Wibowo, “Studi Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Pasca Partus Pervaginal dan Sectio Caesarea di RSU Bunda Purwokerto,†J. Farm. Indones., vol. 16, no. 02, pp. 265–277, 2019, doi: 10.30595/pharmacy.v16i2.5627.
O. K. Mose, U. Sabarudin, R. H. Sitanggang, and C. E. Boom, “Perbandingan Analgesia Epidural Menggunakan Bupivikain 0,125% dengan Kombinasi Bupivikain 0,0625% dan Fentanil 2µg/mL Terhadap Nyeri dan Blok Motorik Pada Persalinan Normal,†J. Anestesi Perioper., no. 1, pp. 94–104, 2013, doi: http://dx.doi.org/10.15851/jap.v1n2.120.
Taufiqurrachman and K. Mulyo, “Perbandingan Pengaruh Pemberian Analgetik Etoricoxib dengan Natrium Diclofenak Terhadap Rasa Nyeri Pasca Odontektomi (Impaksi Kelas 1, Molar 3 Rahang Bawah),†J. Kedokt. Diponegoro, vol. 5, no. 3, pp. 222–234, 2016. doi: https://doi.org/10.14710/dmj.v5i3.13093.
D. K. R and K. Mulyo, “Perbandingan Pengaruh Pemberian Analgetik Cox-2 Dengan Asam Mefenamat Terhadap Rasa Nyeri Pasca Odontektomi (Impaksi Kelas 1, Molar 3 Rahang Bawah),†J. Kedokt. Diponegoro, vol. 5, no. 1, pp. 58–64, 2016. doi: https://doi.org/10.14710/dmj.v5i1.11359.
M. A. Boesoirie, E. Oktaliansah, and T. Bisri, “Perbandingan Parasetamol dengan Ketorolak Intravena Sebagai Analgesia Pre-emtif Terhadap Skala Nyeri Pascabedah Labioplasti pada Pasien Pediatrik,†J. Anestesi Perioper., vol. 3, no. 38, pp. 81–86, 2015, doi: 10.15851/jap.v3n1.573.
D. Karmena, E. Oktaliansah, and E. Surahman, “Perbandingan Kombinasi Tramadol Parasetamol Intravena dengan Tramadol Ketorolak Intravena terhadap Nilai Numeric Rating Scale dan Kebutuhan Opioid Pascahisterektomi,†J. Anestesi Perioper., vol. 3, no. 1, pp. 189–195, 2015, doi: 10.15851/jap.v3n3.612.
H. Manuapo, R. W. Sudjud, and D. Tavianto, “Perbandingan Preemptive Analgesia Kombinasi Ibuprofen 75 Miligram dan Parasetamol 250 Miligram per Oral dengan Parasetamol 1 Gram per Oral terhadap Lama Analgesik Pascabedah Odontektomi,†J. Anestesi Perioper., vol. 7, no. 38, pp. 181–187, 2019, doi: https://doi.org/10.15851/jap.v7n3.1834.
I. N. P. Yasa, E. Kresnoadi, and P. I. Nandana, “Efektifitas Pemberian Tramadol 100 mg supp. Dibandingkan Ketoprofen 100 mg supp. Untuk Mengurangi Nyeri Selama 24 Jam Pada Pasien Pasca Operasi Bedah di RS. Bhayangkara Menggunakan VAS SKor,†J. Kedokt. Unram, vol. 6, no. 2, pp. 17–20, 2017. URL: http://jku.unram.ac.id/article/view/128.
A. F. Madjan and W. I. Nurcahyo, “Perbandingan Efektivitas Patient-Controlled Analgesia (PCA) Fentanil, PCA Morfin dan Tramadol Intravena sebagai Analgetik Pasca Operasi Modified Radical Mastectomy,†Medica Hosp. J. Clin. Med., vol. 6, no. 2, pp. 112–124, 2019, doi: 10.36408/mhjcm.v6i2.392.
C. V. Josephine, M. R. Ahmad, Hisbullah, and A. Wahab, “Perbandingan Intensitas Nyeri dan Kadar Prostaglandin Kombinasi Tramadol dan Deksketoprofen dengan Tramadol dan Parasetamol Intravena pada Pasien Bedah Ortopedi Ekstremitas Bawah,†J. Anestesi Perioper., vol. 7, no. 2, pp. 75–82, 2019, doi: 10.15851/jap.v7n2.1691.
M. A. Griffioen, M. L. Ziegler, R. V. O’Toole, S. G. Dorsey, and C. L. Renn, “Change in Pain Score after Administration of Analgesics for Lower Extremity Fracture Pain during Hospitalization,†Pain Manag. Nurs., vol. 20, no. 2, pp. 158–163, 2019, doi: 10.1016/j.pmn.2018.09.008.
L. A. Borges, P. D. C. Leal, E. C. R. Moura, and R. K. Sakata, “Randomized clinical study on the analgesic effect of local infiltration versus spinal block for hemorrhoidectomy,†Sao Paulo Med. J., vol. 135, no. 3, pp. 247–252, 2017, doi: 10.1590/1516-3180.2017.0001260117.
S. E. Regenbogen et al., “Hospital analgesia practices and patient-reported pain after colorectal resection,†Ann. Surg., vol. 264, no. 6, pp. 1044–1050, 2016, doi: 10.1097/SLA.0000000000001541.
S. Bilalee, K. Maneewat, W. Sae-Sia, and S. Nimmaanrat, “The Effectiveness of an Evidence-Based Pain Management Program on Pain Intensity and Chest Rehabilitation Improvement Among Chest Trauma Patients in a Thai Hospital,†Pain Manag. Nurs., vol. 20, no. 6, pp. 656–661, 2019, doi: 10.1016/j.pmn.2019.06.002.
K. Hargreaves and P. V Abbott, “Drugs for pain management in dentistry,†Aust. Dent. J., vol. 50, no. s2, pp. S14–S22, 2005, doi: 10.1111/j.1834-7819.2005.tb00378.x.