FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 – 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016

Authors

  • Debby Ratno Kustanto
  • Mellia Mellia Fransiska
  • Elma Elma

DOI:

https://doi.org/10.35730/jk.v8i1.286

Abstract

Adanya 178 juta anak di dunia yang terlalu pendek berdasarkan usia dibandingkan dengan pertumbuhan standar WHO, stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis, seperti pertumbuhan yang melambat, perkembangan otak tertinggal dan sebagai hasilnya anak-anak stunting lebih mungkin mempunyai daya tangkap yang lebih rendah. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain crossectional study dengan jumlah populasi sebesar 444 balita dan sampel sebanyak 82 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan Multistage Random Sampling dan menggunakan proporsi untuk mengambil disetiap posyandu, selanjutnya digunakan metode Random Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan α 95 % dan uji statistik yang digunakan adalah chi-square test. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur balita dengan kejadian stunting (p 0.708), ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin balita dengan kejadian stunting ( p 0.037), tidak ada hubungan yang bermakna antara besar keluarga dengan kejadian stunting (p 0.197), ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting (p 0.031) dan ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi keluarga dengan kejadian stunting (p 0.044). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa usia balita dan besar keluarga tidak memiliki hubungan yang bermakna sedangkan jenis kelamin, pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting. Diharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan status gizi balita dan pihak puskesmas untuk meingkatkan program pelayanan gizi balita.

References

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi.

Gambaran Umum Proyeksi Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) Untuk Mencegah Stunting. 2016. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI

USCN. 2004. Fifth Report On The World Nutrition Situation. Geneva : SC

Braca, F & D’Acapito, P. 2005. Encylopedia of Human Nutrition (Seasonality). Editor : Caballero, B, Allen, L & Prentice, A Elsevier Academic Press. 117

World Health Organization. 2011. World Health Statistic. Geneva

World Health Organization. 2010. WHO Anthor for Personal Computers Manual, Software for Assessing Growth and Development of The Worlds Children. Departement of Nutrition for Health and Development, Geneva

Riset Kesehatan Dasar 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2007. Jakarta : Litbang Kemenkes RI

Riset Kesehatan Dasar 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2010. Jakarta : Litbang Kemenkes RI

Riset Kesehatan Dasar 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2013. Jakarta : Litbang Kemenkes RI

Notoadmodjo, Soekidjo. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman (2015). Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman.

Laporan Tahunan Puskesmas Koto Rajo Tahun 2005.

Supariasa, I. D. Y. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Sidiaotama A, D. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta : Bhatara Karya Akbar

Soetjiningsih (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Suhardjo & Kusharto, C, M. 2002. Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius IKAPI

Suhardo. 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara

Santoso, S & Lies, A. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta

Simanjuntak, B. 2011. Hubungan Antara Berat Badan Lahir dan Faktor-Faktor Lainnya Dengan Stunting (Pendek) Pada Anak Usia 12-59 Bulan di Sulawesi Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas 2010). Tesis Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI Depok

Murti, B. 1997. Prinsip dan Merode Riset Epidemiologi. Gadjah Mada University Press . Yogyakarta

Muchtadi, D. 2002. Gizi Untuk Bayi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Kartasapoetra, G & Marsetyo. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta

Kusharisupeni. 2004. Peran Status Kelahiran terhadap Stunting pada Bayi : Sebuah Studi Prospektif. Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jurnal Kedokteran Trisakti, 23 : 2.

Hastono, S.P. 2007. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok

Hidayah, N.R. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas 2010). Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Sarjana Kesehatan Masyarakat, UI, Depok.

Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk. Depkes RI, Jakarta

Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita (12-59 Bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Program Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakar Universitas Indonesia, UI Depok.

Published

2017-01-14

Issue

Section

Artikel