HUBUNGAN TOP MANAGEMENT SUPPORT DENGAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS DI KABUPATEN SAROLANGUN
Abstract
Sistem informasi kesehatan merupakan bentuk penggunaan sistem informasi dalam kesehatan yang diterapkan di pelayanan kesehatan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 disebutkan bahwa Sistem Informasi Manjemen Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas. Kegagalan penerapan SIMPUS dapat dipengaruhi oleh beberapa sistem fungsional, organisasi, perilaku, teknis, manajerial, politik, budaya, hukum, strategi, ekonomi, pendidikan dan penerimaan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan top management support dengan kegagalan penerapan sistem informasi manajemen puskesmas di Kabupaten Sarolangun. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan software software SPSS versi 25 dan dengan menggunakan uji korelasi person. Hasil penelitian ini didapatkan adanya hubungan top management support dengan kegagalan penerapan sistem informasi manajemen puskesmas. Kesimpulan : diperlukannya dukungan manajemen puncak (kepala puskesmas) dalam implementasi sistem informasi manajemen.
Full Text:
PDFReferences
S. Wibowo, P. A. Hakim, and M. Makmur, “Implementasi Sistem Informasi Puskesmas Elektronik ( SIMPUSTRONIK ) dan Hubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) ( Studi Perbandingan Implementasi di Puskesmas Sumberasih dan Puskesmas Paiton Kabupaten Probolinggo ),” Wacana, vol. 18, no. 3, pp. 168–175, 2015.
V. J. Thenu, E. Sediyono, and C. T. Purnami, “Evaluation of Health Center Management Information System to Support the Implementation of Generic SIKDA using HOT (fit) method in District of Purworejo,” J. Manaj. Kesehat. Indones., vol. 4, no. 2, pp. 129–138, 2016.
B. R. Fitriana, R. Hidana, and S. K. Parinduri, “Analisis penerapan sistem informasi manajemen puskesmas ( simpus ) dengan model human organization technology ( hot ) - fit di puskesmas tanah sareal kota bogor tahun 2019,” Promot. J. Mhs. Kesehat. Masy., vol. 3, no. 1, 2020.
I. Mahdi, “Jumlah Puskesmas Mencapai 10.260 Unit pada 2021,” Data Indonesia, 2021. .
M. D. Rahmawati and E. Nugroho, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi SIMPUS di Puskesmas Kabupaten Sragen,” J. Inf. Syst. Public Heal., vol. 3(1), no. 1, pp. 81–94, 2018.
N. S. M. Sari and A. Daroini, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Menuju S m ar Di Kota Kediri,” Otonomi, vol. 20, no. 2, pp. 291–296, 2020.
A. P. Cahyani, F. Hakam, and F. Nurbaya, “Evaluasi penerapan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) dengan metode hot-fit di puskesmas gatak,” J. Manaj. Inf. dan Adm. Kesehat., vol. 03, no. November, pp. 20–27, 2020.
S. Pinerdi, E. T. Ardianto, N. Nuraini, I. Nurmawati, J. Kesehatan, and P. N. Jember, “Tingkat penerimaan dan penggunaan sistem informasi manajemen puskesmas kabupaten Jember,” J. Rekam Med. Dan Inf. Kesehat., vol. 1, no. 2, pp. 104–112, 2020.
L. I. Tiara and S. Subinarto, “Analisis Penyebab Tidak Digunakannya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) dalam Penerimaan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang,” J. Rekam Medis dan Inf. Kesehat., vol. 2, no. 2, p. 65, 2019.
J. B. Mcnair, E. Ammenwerth, T. Gmbh, and J. Talmon, “Factors Influencing Success and Failure of Health Informatics Systems,” Methods Inf Med, vol. 1, no. July 2015, 2006.
M. Farzandipur, F. R. Jeddi, and E. Azimi, “Factors affecting successful implementation of hospital information systems,” Acta Inform. Medica, vol. 24, no. 1, pp. 51–55, 2016.
F. Dona, Susmiati, and D. Murni, “Efisiensi Perangkat Pendukung dalam Pelaksanaan Sistem Informasi e-Puskesmas Kota Sungai Penuh,” J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi, vol. 19, no. 3, pp. 579–583, 2019.
S. Sastrawan and M. Ali, “Deskripsi Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sistem Informasi Kesehatan pada Lingkup Kabupaten,” Perspekt. Akad. Indones., vol. 2, no. 1 SE-, pp. 38–48, 2021.
Sutanto, “Pengembangan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS).,” 2010. .
Soemitro, Tantangan e-kesehatan di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI, 2016.
Kementrian Kesehatan RI, “Petunjuk Teknis Sistem Informasi Kesehatan,” 2015. .
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset, 2007.
B. P. Kaur and H. Aggrawal, “Critical Failure Factor In Information System : An Exploratory Review,” J. Glob. Res. Comput. Sci., vol. 4, no. 1, pp. 76–82, 2013.
K. T. Yeo, “Critical Failure Factors in Information Systems Projects,” Int. J. Proj. Manag., pp. 241–246, 2002.
A. Susanto, “Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan dan Keberhasilan Dalam Penerapan Sistem Informasi,” Bogor, 2014.
S. Notoadmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
L. Zhang, M. K. O. Lee, Z. Zhang, and P. Banerjee, “Critical success factors of enterprise resource planning systems implementation success in China,” Proc. 36th Annu. Hawaii Int. Conf. Syst. Sci. HICSS 2003, no. May 2014, p. 10, 2003.
DOI: https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.901

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.