ANALISIS HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN DAN PERILAKU PASIEN DENGAN KEJADIAN TB PARU

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta menjadi tantangan global. Indonesia merupakan negara dengan beban TB Paru ke 3 tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Salah satu penyebab TB Paru adalah kondisi lingkungan dan perilaku pasien. Kasus TB Paru di Kota Palembang meningkat dari 1.575 kasus tahun 2020 menjadi 1.652 kasus di tahun 2021. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kondisi lingkungan dan perilaku pasien dengan kejadian TB Paru di Kota Palembang.

Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain case control digunakan dalam penelitian ini. Tehnik pengambilan sampel adalah random sampling. Penentuan lokasi berdasarkan Puskesmas di Kota Palembang dengan tingkat kasus TB Paru meningkat antara 2020-2021. Sampel sebanyak 122 kasus terdiri dari kelompok kasus 61 sampel dan kelompok kontrol 61 sampel.

Hasil Penelitian:  Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kondisi rumah (p-value=0,000, OR=11,744), sanitasi  (p-value=0,028, OR=7,778),  kebiasaan merokok   (p-value=0,002, OR=3,216) dan membuang dahak sembarangan (p-value=0,000, OR=3,862) dengan kejadian TB Paru. Variabel yang paling dominan dengan kejadian TB Paru adalah kondisi rumah (OR=14,502, 95% CI: 5,314-39,575)

Kesimpulan: Kondisi rumah merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kejadian TB Paru di Kota Palembang.  Diharapkan kerjasama lintas sektor program rumah sehat dan penerapan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaan masker secara terus menerus bagi pasien, keluarga dan lingkungan masyarakat yang terpapar TB Paru.