ANALISIS 4T DENGAN KEJADIAN STUNTING

Luci Juniarti, Zulkarnain Zulkarnain, Novrikasari Novrikasari

Abstract


Latar belakang: Berdasarkan Survey Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2013, angka stunting di Indonesia masih berkisar di angka 37,2 %. Pada tahun 2018, angka stunting mengalami penurunan hingga mencapai angka 30,8 %.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat analisis 4T dengan kejadian stunting.

Metode:  Jenis penelitian adalah penelitian menggunakan metode literature review dengan data base yang digunakan sebagai sumber pencarian data adalah Google Scholar dan Pubmed, setelah artikel dikumpulkan sesuai dengan kriterian inklusi dan eksklusi selanjutnya di ekstraksi untuk diambil kesimpulannya.

Hasil: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 4T yang dianalisis yaitu usia ibu, jarak kehamilan dan paritas memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting.


Keywords


Stunting; Paritas; usia; jarak kehamilan

Full Text:

PDF

References


Paramashanti, B. A., Hadi, H., & Gunawan, I. M. A. (2016). Pemberian ASI eksklusif tidak berhubungan dengan stunting pada anak usia 6–23 bulan di Indonesia. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(3), 162. https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(3).162-174

Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Timur. Retrieved from https://www.scribd.com/document/421851142/22033- hasil-riskesdas-jatim-2018-pdf

WHO. (2020b). WHA Global Nutrition Targets 2025 : Stunting Policy Brief. WHO.Int. https://www.who.int/nutrition/topics/globaltargets_stunting_policybrief.pdf

Fitriana. HUBUNGAN UMUR IBU SAAT MELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALAN. 2019, p. 89.

Fitriani, Lina, and Hilki Ofan. UMUR DAN PARITAS BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING PADA ANAK 0-59 BULAN. no. 2, 2021, p. 6.

Kholia, Trisyani, et al. ‘Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting’. Jurnal Maternitas Aisyah, vol. 1, no. 3, 2020, pp. 189–97, https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/171.

Najah, Safinatun, and Darmawi. ‘HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA NAGAN RAYA’. Jurnal Biology Education, vol. 10, 2022, pp. 45–55.

Nursyamsiyah, Yulida Sobrie, Bani Sakti. ‘FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN’. Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, no. 9, 2019, pp. 1689–99.

Roesardhyati, Ratna, and Dedi Kurniawan. ‘Identifikasi Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita Pendek (Stunting)’. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, vol. 6, no. 2, 2021, doi:10.36053/mesencephalon.v6i2.276.

Sani, Mira, et al. ‘Hubungan Usia Ibu Saat Hamil Dengan Stunted Pada Balita 24-59 Bulan’. Holistik Jurnal Kesehatan, vol. 13, no. 4, 2020, pp. 284–91, doi:10.33024/hjk.v13i4.2016.

Siallagan, Dorsinta, et al. ‘Determinan Stunting Pada Balita Di Puskesmas Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun 2020’. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), vol. 4, no. 1, 2021, p. 1, doi:10.35473/ijm.v4i1.668.

Wanimbo, Erfince, and Minarni Wartiningsih. ‘Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Baduta (7-24 Bulan) Di Karubaga’. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, vol. 6, no. 1, 2020, p. 83, doi:10.29241/jmk.v6i1.300.




DOI: https://doi.org/10.35730/jk.v13i0.827

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.